Festival Pencak Serawai II (Kabupaten Seluma)

Sobat Dikbud,

Pelaksanaan Festival Pencak Silat Serawai II Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu berlangsung meriah. Festival Pencak Serawai ini, diselenggarakan oleh Ketua komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi, SP di plataran halaman rumah pangeran Arpan, Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, yang merupakan tempat cagar budaya milik masyarakat Desa Karang Anyar di Kecamatan Semidang Alas.

Kegiatan ini, diikuti lebih kurang 33 peserta bersama inisiator kesenian Pencak serawai Jonaidi SP. Festival Pencak Serawai dimainkan oleh para tokoh muda mudi Kabupaten Seluma. Pencak Serawai merupakan cerita yang dibuat dari cerita para tokoh adat Semidang Alas dan merupakan wujud kepedulian terhadap Seni Tradisional untuk menumbuhkan semangat dan mengembangkan nilai-nilai warisan budaya lokal.

Ketua komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi, SP menyampaikan, bahwa tujuan festival Pencak Serawai adalah untuk membangun dan menumbuhkan minat generasi muda terhadap budaya lokal Seluma khususnya seni pencak. Jonaidi berharap, agar kiranya generasi muda di Kabupaten Seluma untuk semangat terus menggiatkan pencak serawai dan menghidupkan sanggar-sanggar kebudayaan yang ada di Kabupaten Seluma.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Saidirman, SE.,M.Si. juga menyampaikan agar masyarakat khususnya provinsi Bengkulu untuk selalu bangga dengan seni tradisional seperti Pencak karena merupakan warisan budaya lokal yang harus terus dijaga dan dilestarikan sampai kapanpun.

Sementara untuk lebih memeriahkan kegiatan Kepala bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Adang Parlindungan, SH.,M.Pd. ikut memperagakan beberapa gerakan pencak serawai di atas panggung pertunjukan. Kemudian dalam acara juga disediakan door price, dengan hadiah yang menarik. (BU)

Pagelaran Lukah Gile Tanjung Terdana Bengkulu Tengah

Sobat Dikbud,

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu  melalui bidang Kebudayaan menyelenggarakan Pagelaran permainan rakyat. (Rangkaian budaya sejarah, seni dan wisata ) Bengkulu. kali ini mengangkat seni budaya luka gile atau bubu gile masyarakat Lembak desa Tanjung Terdana Bengkulu Tengah yang diselenggarakan di kampung budaya balai adat rajo penghulu. Permainan lukah atau bubu yang didandani meyerupai manusia dan sebuah kayu panjang dimasukkan ke dalam lukah sehingga membentuk tangan. Ujung lukah yang runcing ditancapkan labu sehingga mirip kepala.

Permainan luka gile ini, dimainkan oleh dua lelaki yang duduk berhadapan dan memegang bagian bawah lukah. Dukun kemudian membacakan mantra. Begitu mantra mulai dilantunkan, kedua lelaki itu mulai menggoyang-goyangkan lukah. Goyangan lukah makin lama makin cepat. Bergerak ke kanan dan ke kiri. Adakalanya berputar-putar. Itulah puncak dari permainan rakyat lukah gilo yang hidup dan berkembang di masyarakat Lembak dan daerah lainnya di Sumatera.

Tradisi luka gile erat kaitannya dengan kepercayaan animisme dan dinamisme kemudian berkembang menjadi sarana hiburan. Ketika tradisi ini diangkat ke arena pertunjukan yang syarat nuansa supranatural.

Pertunjukan luka gile dilaksanakan pada malam hari. Malam dianggap waktu yang tepat untuk memanggil roh yang akan dimasukkan ke dalam lukah atau bubu. Pertunjukan dipimpin oleh seorang pawang atau dukun. Dalam permainan boneka bernuansa magis ini, lukah bisa menjadi gilo atau gila karena dapat bergerak liar setelah dimantrai.

Kehadiran properti boneka lukah atau bubu gile menjadi penting dalam pementasan ini. Boneka tersebut seolah bernyawa dan memainkan peran dalam tarian. Selain itu, digunakan pula lukah tanpa atribut yang digunakan para penari. Jumlah, motif, dan ukurannya bisa bervariasi. Bisa dikatakan tarian ini menekankan kontrol atau pengendalian lukah.

Secara umum, tari lukah gilo dipentaskan oleh laki-laki dan perempuan. Jumlah penari tidak ditentukan. Mengingat tarian ini dibawakan sesuai dengan besar-kecil panggung. Bagian awal pertunjukan, yang menampilkan permainan rakyat lukah gilo, biasanya hanya dibawakan para pemain laki-laki. Sebab, laki-laki memiliki tenaga yang kuat ketika lukah atau bubu dimainkan.

Kepala bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu , Adang Parlindungan, menyampaikan Tradisi luka gile menunjukkan perlunya manusia menjaga hubungan dengan alam, termasuk alam gaib. karena, alam menyediakan semua kebutuhan mereka untuk hidup. Merusak alam berarti merusak urat nadi kehidupan mereka dan juga tatanan alam gaib. Dengan adanya upacara ritual tarian lukah, para roh telah dihargai keberadaanya sehingga mereka menjadi damai tanpa mengganggu manusia di sekitarnya.

 Dikatakan Adang Parlindungan, pangelaran luka gile ini merupakan bentuk untuk melestarikan permainan rakyat khususnya tradisi budaya masyrakat Lembak. “Harapannya, luka gile akan terus bertahan dan diwariskan ke generasi muda agar tergerus oleh kemajuan zaman dan budaya asing.” ujar Adang Parlindungan secara singkat

“ Kegiatan ini menunjukkan bahwa tidak ada jarak antara masyarakat dan pemerintah, dengan terlibatnya masyarakat diharapkan dapat memupuk rasa kebersamaan dan kekompakan untuk selalu menjaga warisan budaya tradisional khusunya di Provinsi Bengkulu” ungkapnya. (BU)

Dikbud Provinsi Bengkulu melaksanakan kegiatan Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Bengkulu yang Ke-55

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu melaksanakan kegiatan Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Bengkulu yang Ke-55 Sabtu (18/11/23). Upacara dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Bapak Saidirman, S.E., M.Si dengan diikuti seluruh ASN dan THL di Lingkungan Dikbud Prov Benggkulu, adapun tema yang angkat dalam peringatan hari jadi Provinsi Bengkulu Tahun ini adalah Terus Berkarya Untuk #Bengkulu Sejahtera

Keren, Dikbud Prov. Bengkulu Raih Penghargaan Peduli Penyiaran Pada Acara Gebyar Literasi Nusantara KPID Bengkulu

Keren, Dikbud Provinsi Bengkulu Raih Penghargaan Peduli Penyiaran Pada Acara Gebyar Literasi Nusantara KPID Bengkulu

Sobat Dikbud,

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, berhasil meraih penghargaan kategori Peduli Penyiaran pada kegiatan Gebyar Literasi Nusantara 2023, Jum’at (13/10).  yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Bengkulu.

Kegiatan ini, juga berhasil memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI), karena berhasil memberi literasi kepada pemilih pemula bagi pelajar SLTA dan SLTP se-Provinsi Bengkulu yang mencapai 15.000 orang peserta. Kegiatan ini juga dihadiri oleh ASN hingga masyarakat umum yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Kampung Kota Bengkulu, diawali dengan jalan santai yang dilepas secara langsung oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Kemudian dilanjutkan dengan senam bersama seluruh peserta Gebyar Literasi Nusantara.

Dalam kesempatan ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Saidirman, S.E., M.Si. dalam penyampaiannya mengungkapkan, penghargaan yang didapat merupakan hasil kerja keras dan sinergisitas seluruh pegawai Dikbud Provinsi Bengkulu. Penghargaan ini juga menjadi bukti nyata komitmen Dikbud Provinsi Bengkulu untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan dan penyiaran, ” imbuhnya. 

“Keberhasilan kami ini berdasarkan ketepatan waktu dalam menyampikan informasi yang didapat dan disesuaikan dengan cara kolaborasi dengan seluruh bidang,” tambahnya. 

Disisi lain Saidirman, S.E., M.Si. juga sangat mengapresiasi program yang digagas KPID ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya di Provinsi Bengkulu agar lebih kritis terhadap informasi yang beredar.

Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Bapak Syahjudin, M.Pd menghadiri Pembukaan Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi pada Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Serta Masyarakat Tahun 2023 yang bertempat di Hotel Bougenville, Rabu (27/09/23).

Sosialisasi dibuka oleh Kepala DPK Provinsi Bengkulu H. Meri Sasdi, M.Pd., di hadiri oleh Sekretaris DPK Provinsi Bengkulu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Kepala DPK Kota Bengkulu, Kepala Kantor Bahasa Bengkulu, Kepala Perpustakaan UINFAS Bengkulu, Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu, para pejabat di lingkungan DPK Provinsi Bengkulu, Para Narasumber dan Peserta Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi.

Sebagaimana yang diamanatkan dalam UU NO. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 44 Tahun 2019 tentang Pembudayaan Kegemaran Membaca di Provinsi Bengkulu, maka Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui DPK Provinsi Bengkulu melaksanakan kegiatan Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi pada Satuan Pendidikan menengah, Khusus dan Masyarakat se-Provinsi Bengkulu.

Pembudayaan Kegemaran Membaca dilakukan melalui 3 jalur yaitu Keluarga, Satuan Pendidikan dan Masyarakat. Gemar membaca semestinya menjadi suatu kegiatan sejak dini yang berkesinambungan sehingga akan timbul kebiasaan yang tumbuh dengan sendirinya melalui pendampingan yang baik dari para orang tua maupun guru di sekolah “ujar H. Meri Sasdi, M.Pd pada sambutan sekaligus membuka acara.

Kegiatan Sosialisasi ini juga sebagai upaya mengoptimalkan Pemberdayaan Perpustakaan dikalangan Pelajar, menumbuhkembangkan kegemaran membaca melalui berbagai bacaan dan media, menanamkan cinta Kebudayaan Bangsa, Persatuan dan kesatuan.

Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi ini sangat penting bagi masyarakat di Provinsi Bengkulu untuk peningkatan literasi yang berdampak baik dan memiliki motivasi yang tinggi, membaca juga dapat memiliki kecerdasan emosional dalam hidup karena semangat dalam literasinya “jelas Meri Sasdi.

Dalam sambutan Ketua penyelenggara Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Kegemaran membaca Bapak M. Multazam, M.Pd menjelaskan tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk kebiasaan membaca melalui berbagai bacaan dan media untuk menanamkan kebudayaan bangsa, persatuan dan kesatuan dan juga untuk menarik minat baca Siswa/Siswi tingkat menengah dan pendidikan khusus serta masyarakat sebagai pengiat literasi tentang buku-buku pendidikan, buku cerita, budaya daerah atau budaya lokal.

Adapun Narasumber Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi yaitu Dr. Syahril, S.Sos., M.Ag, Kepala Perpustakaan UINFAS Bengkulu, Toni Hartanto, S.Sos dan Eko Pranoto, S.Sos dan DPK Provinsi Bengkulu. (an)

Kunjungan Museum Bengkulu ke SMKN 3 Kota Bengkulu

Hallo Sobat Museum!

Pada tanggal 26 September 2023 Museum Negeri Bengkulu yang diwakili oleh KaSubag Tu beserta staf Museum Negeri Bengkulu mengadakan kunjungan ke SMK N 3 guna mengajak para pelajar untuk mengikuti perlombaan yang akan diadakan Museum Negeri Bengkulu, sosialisasi kesekolah-sekolah merupakan sistem yang cukup efektif untuk menjelaskan kepada pelajar agar dapat mengikuti rangkaian perlombaan yang akan dilaksanakan Museum Negeri Bengkulu.

Tidak hanya sosialisasi perlombaan yang akan di adakan Museum Negeri Bengkulu tetapi disana kami juga melihat sarana dan prasarana penunjang pelajar yang ada di SMK N 3 Kota Bengkulu sebagai SMK favorit atau pilihan bagi para pelajar, SMK N 3 juga memiliki fasilitas yang sudah bagus hal ini dapat dilihat dari beberapa penghargaan pemenang di setiap lomba yang mereka ikuti.

Diharapkan nantinya lulusan SMK N 3 Kota Bengkulu dapat melahirkan pelajar-pelajar yang sudah siap terjun kedunia pekerjaan dan apabila mereka ingin mengasah kemampuan supaya lebih baik lagi mereka sudah memiliki besik untuk menajamkan keahlian mereka di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.