Pembagian Beasiswa Berprestasi

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Bersama Gubernur Bengkulu “Rohidin Mersyah” membagikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi yang berasal dari 9 Kabupaten dan Kota Bengkulu pada Jum’at (22/12/2023)

“Beasiswa mahasiswa prestasi diterima 100 orang mahasiswa. Ini merupakan mùrni gagasan dari program pak Gubernur agar memacu semangat mahasiswa untuk terus belajar,” tutup Saidirman.

 

Total, ada 100 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari Program Gubernur Rohidin Mersyah berdasarkan data dan verifikasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu.

Dikatakan Gubernur Rohidin, pemberian beasiswa yang dilakukan tersebut adalah untuk membuat para mahasiswa semangat belajar dalam menempuh pendidikan di tingkat akademik.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Saidirman menambahkan, pemberian 100 beasiswa kepada mahasiswa tersebut merupakan gagasan Gubernur Rohidin.

Pembagian Alat Musik Tradisional di Kabupaten Seluma

Sobat Dikbud,

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui bidang Kebudayaan, serahkan bantuan alat kesenian tradisional kepada kelompok ibu-ibu majelis taklim Simpang Ngalam. Penyerahan alat kesenian berupa alat musik tradisional yang diserahkan secara langsung oleh Kepala bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Adang Parlindungan.

Kepala bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu , Adang Parlindungan, menyampaikan bantuan alat musik tradisional yang diserahkan berupa alat musik rebana dan redap. Adang Parlindungan juga menuturkan, Pemerintahan Provinsi Bengkulu telah melaksanakan pelayanan kepada masyarakat untuk melengkapi dan melestarikan kebudayaan-kebudayaan melalui kegiatan penyerahan peralatan kesenian tradisional sekaligus dapat juga digunakan oleh masyarakat, sanggar-sanggar dalam hal pelaksanaan kebudayaan lainnya termasuk ritual khusus maupun ritual-ritual yang berkaitan dengan kebudayaan khususnya di Kabupaten Seluma.

Dikatakan Adang Parlindungan, bantuan yang diberikan tersebut nantinya agar dapat dimanfaatkan olèh ibu-ibu majelis taklim Kabupaten Seluma serta alat tersebut dapat menjadi kegiatan seni hiburan para ibu-ibu majelis taklim. “Harapannya, alat musik yang diserahkan bisa digunakan dengan baik dan sebaliknya, pihak yang diberi bantuan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya di bidang kebudayaan yang ada di Kabupaten Seluma,” ujar Adang Parlindungan secara singkat. (BU)

Kenalkan Sejarah dan Budaya, Museum Negeri Bengkulu Gelar Pameran Senjata Tradisional

Pameran ini Berlangsung Pada UPTD MUSEUM Bengkulu dengan Judul Dinamika Fungsi Senjata Sebagai Perisai Jati Diri Bangsa,

Adapun tema yang diangkat dalam pameran ini adalah Semangad Berkarya Menuju Bengkulu Berbudaya, Maju dan Hebat.

Untuk mengenalkan sejarah dan budaya Bengkulu kepada generasi muda, Museum Negeri Bengkulu menggelar pameran senjata tradisional pada Senin (27/11).
Pameran dengan tajuk “Dinamika Fungsi Senjata sebagai Perisai Jati Diri Bangsa” dibuka langsung Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Sebanyak 500 koleksi senjata ditampilkan dalam pameran. Dari senjata zaman prasejarah berupa kapak batu, senjata tradisional masyarakat untuk berburu, menyerang dan pertahanan diri, hingga senjata semi modern pada masa kolonial.
Selain itu dirinya mengharapkan adanya inovasi untuk mempromosikan Museum Negeri Bengkulu sebagai pusat edukasi dan destinasi kunjungan wisata terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa.
“Hidupkan suasana. Lakukan kerja sama dengan sekolah dan perguruan tinggi. Dan gratiskan retribusi masuk pada hari-hari tertentu untuk meningkatkan angka kunjungan,” ujar Gubernur Rohidin.
Kepala Museum Negeri Bengkulu, Didi Hartanto mengatakan saat ini jumlah kunjungan di Museum Negeri Bengkulu telah melebihi target. Rata-rata kunjungan 100 orang perhari.
Namun dirinya menyambut baik arahan gubernur agar Museum Negeri Bengkulu menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Provinsi Bengkulu.
“Tiket masuk museum saat ini sangat murah. Yaitu 2000 rupiah untuk pelajar dan 3000 rupiah untuk orang dewasa. Namun akan kami jadwalkan untuk gratis di momen-momen tertentu seperti HUT Provinsi Bengkulu, 17 Agustus dan momen lainnya”, Kata Didi.
Terkait Pameran Senjata, Didi berharap para pengunjung terutama generasi milenial mengenal senjata dan peruntukannya di masa lalu yang menjadi sejarah dan budaya milik Provinsi Bengkulu.

Seminar Seni Musik Rejung “Mari Kito Berkesenian Di Taman Budaya”

Salam Budaya!

Pada tanggal 23 November 2023 UPTD Taman Budaya Bengkulu menyelenggarakan seminar seni musik rejung di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya, peserta dari seminar ini berasal dari kalangan pelajar, seniman dan masyarakat. Rejung adalah pertunjukan musik tradisi berupa pantun yang ditembangkan dan diiringi dengan gitar sebagai media hiburan.

Rejung merupakan seni bersyair yang biasanya tersebar di setiap suku di Provinsi Bengkulu, rejung sendiri memiliki berbagai fungsi salah satunya rejung dipakai pada malam bujang gadis saat perkawinan, rejung di bawakan sebagai pengiring pada saat tari-tari adat dan juga rejung ini adalah ungkapan ekspresi seseorang terhadap keadaannya.

Adapaun nilai-nilai yang terkandung dalam seni musik rejung yaitu rejung mampu memberikan kesenangan atau hiburan kepada orang yang mendengarnya dengan berejung juga memberikan kemampuan kreativitas dalam bersyair karena tidak semua orang dapat berejung. Rejung memang berhubungan erat dengan masyarakat karena nilai-nilai kebudayaannya yang terkandung di dalamnya rejung memiliki nilai-nilai etika, relegius dan moral.

Lomba Trai Saputangan Kreasi Baru “Mari Kita Berkesenian Di Taman Budaya

Salam Budaya!

Pada tanggal 23 November 2023 UPTD Taman Budaya Bengkulu menyelenggarakan perlombaan tari saputangan kreasi baru tingkat SMA/SMK Se-Provinsi Bengkulu. Tari kreasi merupakan perkembangan dari kesenian tradional, kesenian rakyat, atau kesenian klasik, yang diberi sentuhan modern.

Bertempat di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Bengkulu diharapkan perlombaan ini menjadi ajang bagi para siswa-siswi untuk mengeksporkan bakat dan minat mereka dalam menari dan berkoreografi.

Pengumuman pemenang perlombaan tari saputangan kreasi baru ini dibacakan setelah hasil rapat dewan juri dan berikut adalah pemenang dalam perlombaan ini,

Pemenang 1 dari SMAN 2 Bengkulu Tengah

Pemenang 2 dari SMKN 4 Kota Bengkulu

Pemenang 3 dari SMAN 2 Kota Bengkulu

Pemenang Harapan 1 dari SMAN 1 Mukomuko

Pemenang Harapan 2 dari SMAN 5 Bengkulu Tengah

Pemenang Harapan 3 dari SMAN 6 Kota Bengkulu

Festival Pencak Serawai II (Kabupaten Seluma)

Sobat Dikbud,

Pelaksanaan Festival Pencak Silat Serawai II Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu berlangsung meriah. Festival Pencak Serawai ini, diselenggarakan oleh Ketua komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi, SP di plataran halaman rumah pangeran Arpan, Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, yang merupakan tempat cagar budaya milik masyarakat Desa Karang Anyar di Kecamatan Semidang Alas.

Kegiatan ini, diikuti lebih kurang 33 peserta bersama inisiator kesenian Pencak serawai Jonaidi SP. Festival Pencak Serawai dimainkan oleh para tokoh muda mudi Kabupaten Seluma. Pencak Serawai merupakan cerita yang dibuat dari cerita para tokoh adat Semidang Alas dan merupakan wujud kepedulian terhadap Seni Tradisional untuk menumbuhkan semangat dan mengembangkan nilai-nilai warisan budaya lokal.

Ketua komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi, SP menyampaikan, bahwa tujuan festival Pencak Serawai adalah untuk membangun dan menumbuhkan minat generasi muda terhadap budaya lokal Seluma khususnya seni pencak. Jonaidi berharap, agar kiranya generasi muda di Kabupaten Seluma untuk semangat terus menggiatkan pencak serawai dan menghidupkan sanggar-sanggar kebudayaan yang ada di Kabupaten Seluma.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Saidirman, SE.,M.Si. juga menyampaikan agar masyarakat khususnya provinsi Bengkulu untuk selalu bangga dengan seni tradisional seperti Pencak karena merupakan warisan budaya lokal yang harus terus dijaga dan dilestarikan sampai kapanpun.

Sementara untuk lebih memeriahkan kegiatan Kepala bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Adang Parlindungan, SH.,M.Pd. ikut memperagakan beberapa gerakan pencak serawai di atas panggung pertunjukan. Kemudian dalam acara juga disediakan door price, dengan hadiah yang menarik. (BU)

Pagelaran Lukah Gile Tanjung Terdana Bengkulu Tengah

Sobat Dikbud,

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu  melalui bidang Kebudayaan menyelenggarakan Pagelaran permainan rakyat. (Rangkaian budaya sejarah, seni dan wisata ) Bengkulu. kali ini mengangkat seni budaya luka gile atau bubu gile masyarakat Lembak desa Tanjung Terdana Bengkulu Tengah yang diselenggarakan di kampung budaya balai adat rajo penghulu. Permainan lukah atau bubu yang didandani meyerupai manusia dan sebuah kayu panjang dimasukkan ke dalam lukah sehingga membentuk tangan. Ujung lukah yang runcing ditancapkan labu sehingga mirip kepala.

Permainan luka gile ini, dimainkan oleh dua lelaki yang duduk berhadapan dan memegang bagian bawah lukah. Dukun kemudian membacakan mantra. Begitu mantra mulai dilantunkan, kedua lelaki itu mulai menggoyang-goyangkan lukah. Goyangan lukah makin lama makin cepat. Bergerak ke kanan dan ke kiri. Adakalanya berputar-putar. Itulah puncak dari permainan rakyat lukah gilo yang hidup dan berkembang di masyarakat Lembak dan daerah lainnya di Sumatera.

Tradisi luka gile erat kaitannya dengan kepercayaan animisme dan dinamisme kemudian berkembang menjadi sarana hiburan. Ketika tradisi ini diangkat ke arena pertunjukan yang syarat nuansa supranatural.

Pertunjukan luka gile dilaksanakan pada malam hari. Malam dianggap waktu yang tepat untuk memanggil roh yang akan dimasukkan ke dalam lukah atau bubu. Pertunjukan dipimpin oleh seorang pawang atau dukun. Dalam permainan boneka bernuansa magis ini, lukah bisa menjadi gilo atau gila karena dapat bergerak liar setelah dimantrai.

Kehadiran properti boneka lukah atau bubu gile menjadi penting dalam pementasan ini. Boneka tersebut seolah bernyawa dan memainkan peran dalam tarian. Selain itu, digunakan pula lukah tanpa atribut yang digunakan para penari. Jumlah, motif, dan ukurannya bisa bervariasi. Bisa dikatakan tarian ini menekankan kontrol atau pengendalian lukah.

Secara umum, tari lukah gilo dipentaskan oleh laki-laki dan perempuan. Jumlah penari tidak ditentukan. Mengingat tarian ini dibawakan sesuai dengan besar-kecil panggung. Bagian awal pertunjukan, yang menampilkan permainan rakyat lukah gilo, biasanya hanya dibawakan para pemain laki-laki. Sebab, laki-laki memiliki tenaga yang kuat ketika lukah atau bubu dimainkan.

Kepala bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu , Adang Parlindungan, menyampaikan Tradisi luka gile menunjukkan perlunya manusia menjaga hubungan dengan alam, termasuk alam gaib. karena, alam menyediakan semua kebutuhan mereka untuk hidup. Merusak alam berarti merusak urat nadi kehidupan mereka dan juga tatanan alam gaib. Dengan adanya upacara ritual tarian lukah, para roh telah dihargai keberadaanya sehingga mereka menjadi damai tanpa mengganggu manusia di sekitarnya.

 Dikatakan Adang Parlindungan, pangelaran luka gile ini merupakan bentuk untuk melestarikan permainan rakyat khususnya tradisi budaya masyrakat Lembak. “Harapannya, luka gile akan terus bertahan dan diwariskan ke generasi muda agar tergerus oleh kemajuan zaman dan budaya asing.” ujar Adang Parlindungan secara singkat

“ Kegiatan ini menunjukkan bahwa tidak ada jarak antara masyarakat dan pemerintah, dengan terlibatnya masyarakat diharapkan dapat memupuk rasa kebersamaan dan kekompakan untuk selalu menjaga warisan budaya tradisional khusunya di Provinsi Bengkulu” ungkapnya. (BU)

Lomba Tari Dana “Mari Berkesenian Di Taman Budaya”

Salam Budaya!

Pada tanggal 15 November 2023 UPTD Taman Budaya Bengkulu menyelenggarakan perlombaan tari dana untuk SMA/SMK Se-kota Bengkulu di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya. Perlombaan itu di buka langsung oleh kepala UPTD Taman Budaya Bengkulu Bambang Erawan, S.Sos.

Lomba tari dana ini bertujuna untuk melestarikan tari-tarian tradisional yang ada di Provinsi Bengkulu oleh sebab itu Taman Budaya Bengkulu sebagai wadah untuk mengeksplorkan bakat dan minat dari masyarakat Bengkulu untuk tetap berkesenian.

Diharapkan dengan diadakannya perlombaan-perlombaan tradisional ini akan tetap membuat kesenian tradisional masyarakat Bengkulu tetap eksis di era digital sekarang ini.