Workshop Seni Tari Dewa Sembilan

Sobat Dikbud, Salam Budaya!!

Pada hari Rabu, 22 Juni 2022 UPTD Taman Budaya Bengkulu melaksanakan Workshop Seni Tari Dewa Sembilan se-Provinsi Bengkulu. Kepala UPTD Taman Budaya Bapak Nirwan Sukandri, M.Pd menyampaikan dasar pelaksanaan kegiatan ini yaitu peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2021 tentang perubahan kedua atas perubahan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2017 tentang petunjuk teknis penggunaan DAK Nonfisik, kegiatan workshop ini bertujuan untuk memberikan dan menebarkan wawasan pengetahuan berupa sejarah, teori dan praktik mengenai seni Tari Dewa Sembilan yang mana tarian ini adalah salah satu tari kesenian tradisonal dari Provinsi Bengkulu yang berasal dari Kabupaten Kaur. Adapun tema kegiatan pelaksanaan workshop seni Tari Dewa Sembilan se-Provinsi Bengkulu adalah “Dengan Berkesenian kita lestarikan khazanah budaya Bengkulu” yang memiliki arti mengenalkan dan belajar budaya Provinsi Bengkulu melalui seni salah satunya kesenian Tari Dewa Sembilan. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai tanggal 22 s.d. 24 Juni 2022, tempat pelaksanaan pembukaan dan pelatihan di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Bengkulu. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari 10 (sepuluh) kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu, yang berlangsung selama tiga  hari dan di isi oleh narasumber yang berasal dari seniman tari yang ada di Provinsi Bengkulu.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Bapak Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd, dalam workshop ini kita harus bangga dengan Provinsi Bengkulu yang kaya akan seni dan budaya yang terbentang dari ujung Kaur sampai ujung Mukomuko, hal inilah yang patut kita ketahui dan lestarikan serta kembangkan. Seni tari ini tidak hanya ada di Kaur, di Curup juga ada tari kejai, Mukomuko ada tari gandai, Bengkulu Selatan ada tari andun dan lain-lain yang tersebar di kabupaten Provinsi Bengkulu. Tari-tarian dan kesenian budaya yang ada di Provinsi Bengkulu ini harus kita paten kan karena agar nantinya tidak di klaim oleh orang lain. Kesenian ini adalah warisan leluhur kita yang patut di lestarikan dan budayakan agar nantinya generasi penerus kita mengenal dan memahami adat seni ini. Kami juga berharap kepada setiap daerah dan peserta untuk menggali dan mengembangkan warisan leluhur kita yang ada di setiap kabupaten karena Provinsi Bengkulu adalah daerah yang kaya akan seni budaya dan kearifan lokalnya.

Pemateri workshop yaitu bapak Ajalon Tarmizi, S.Sn, menjelaskan tari dewa sembilan berasal dari Kabupaten Kaur yang di mainkan oleh 9 orang gadis yang menari di atas piring sebagai tempat pijakan mereka yang diiringi dengan nyanyian rejung dan alat musik tradisional. Rejung yang di bawakan memiliki syair arti yang sangat mendalam tentang kehidupan manusia. Mitos, cerita, legenda, dari mulut ke mulut, tari ini berasal dari putri kayangan yang turun ke bumi untuk mandi di sebuah telaga, telaga tersebut bernama telaga bukit begelung di bukit kumbang setiap bulan purnama. Mengapa dikatakan tari dewa sembilan karena berasal dari 9 muara sungai yang berada di Muara Sahung, ada juga yang mengatakan 9 Wali Songo yang menyebarkan agama Islam.

Hari kedua kegiatan para peserta menerima materi tentang gerakan tari dan melakukan pelatihan yang di ajarkan oleh para penari dari sanggar tari serunting sakti yang berasal dari Kabupaten Kaur.

Pada hari ketiga sekaligus penutupan workshop seni tari dewa sembilan peserta mementaskan hasil tari dewa sembilan yang telah diajarkan kepada mereka di depan penonton yang nantinya akan menjadi ilmu bagi para guru seni se-Provinsi Bengkulu untuk dibawa dan di ajarkan kepada siswa/siswinya di sekolah masing-masing. (aw)*

Rapat Teknis Pemantapan Persiapan Pagelaran Wayang Kulit

Sobat Dikbud, Salam Budaya!!

Senin, 27 Juni 2022 diadakan rapat persiapan pagelaran Wayang Kulit yang bertempat di ruang sidang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu dalam rangka memantapkan persiapan kegiatan Pagelaran Wayang Kulit Tahun 2022 yang akan diadakan di gedung serba guna UNIHAZ Bengkulu pada hari Jum’at tanggal 1 Juli 2022, Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Dinas Bapak Syahjudin, M.Pd, yang diikuti seluruh panitia beserta unsur tokoh masyarakat Jawa Bapak Saipul dan Wakil Rektor II Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu Ibu Elly Tri PujiAstuti, ST, MT.

Dalam rapat tersebut Sekretaris Dinas memberikan arahan serta dukungan dalam pelaksanaan kegiatan dengan berharap panitia dapat menyiapkan semua perlengkapan yang menunjang kesuksesan acara ini, serta menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Pada prinsipnya kegiatan Wayang Kulit ini sudah dilaksanakan dari tahun ke tahun, dan pelaksanaan diluar Pagelaran Wayang Kulit atau penyambutan akan disesuaikan dengan kondisi lingkungan serta jumlah peserta seperti tamu VIP serta undangan lainnya.

Dalam penjelasannya Tokoh Masyarakat Jawa Bapak Saipul menjelaskan kesenian Wayang Kulit merupakan kesenian yang harus dilestarikan karena memiliki filosofi yang kuat di dalam kehidupan sehari-hari dan juga langkah untuk mengenalkan kesenian Wayang kepada masyarakat awam.

Dalam progress persiapan kegiatan melalui koordinator setiap panitia sudah 80%, tinggal menunggu hari acara tersebut. Kegiatan pagelaran Wayang Kulit nanti tidak hanya dihadiri oleh masyarakat Jawa di Bengkulu, masyarakat dari berbagai latar belakang budaya pun turut memeriahkan acara pagelaran, untuk itu panitia telah menentukan susunan acara final. (an)*

Sosialisasi Museum Negeri Bengkulu

“Koleksi Museum Sebagai Media Pembelajaran Untuk Mewujudkan Generasi Muda Yang Berkarakter”

Sobat Dikbud, Museum dihatiku

Pada tanggal 13 Juni 2022 Museum Negeri Bengkulu melaksanakan kegiatan sosialisasi di Kabupaten Bengkulu Utara tepatnya di Ketahun dengan bertujuan untuk mengenalkan museum dan mengajak pelajar SMA sederajat di Bengkulu Utara untuk datang berkunjung ke Museum Negeri Bengkulu. Museum secara umum dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan, perawatan dan penelitian benda warisan sejarah budaya (benda cagar budaya) dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat melalui pameran dan sosialisasi. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 66 Tahun 2015 Tentang Museum menyatakan museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat.

Dalam sambutan kepala Museum Negeri Bengkulu dalam hal ini diwakili oleh Kasubag TU Museum Bapak Deki Saputra, S.Pd, menyampaikan Museum Negeri Bengkulu merupakan gambaran kecil dari provinsi Bengkulu karena di Museum Negeri Bengkulu terdapat berbagai benda yang berasal dari setiap daerah yang ada di Provinsi Bengkulu. Bengkulu patut bangga karena memiliki aksara ulu yang dikenal dengan Ka Ga Nga. Nenek moyang kita berhasil menjaga dan meurunkan warisan berupa pengetahuan kepada kita dalam tulisan yang terdapat pada bambu, kulit, dan tanduk. Pengetahuan tersebut berupa obat-obatan, hikayat manusia, petuah/tuntunan hidup, hingga mantra-mantra. Koleksi ini ada di Museum Negeri Bengkulu. Untuk itu saya selaku kepala museum melalui kegiatan sosialisasi ini berpesan, jika ada kesempatan, mari kita berkunjung ke museum. Mari kita optimalkan koleksi museum sebagai media pembelajaran.

Selanjutnya penyampaian materi dari ibu Hema Malini, S.Sn, Koleksi museum adalah benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, dan/atau struktur cagar budaya dan/atau bukan cagar budaya yang merupakan bukti material hasil budaya dan/atau material alam dan lingkungannya yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan, teknologi, dan/atau pariwisata. Berdasarkan tugas utama, museum merupakan lembaga penyelamat dan pelestaraian warisan sejarah budaya khususnya yang ada di Provinsi Bengkulu. Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan museum antara lain:

  1. Mengamankan koleksi sejarah budaya dari kerusakan maupun kepunahan.
  2. Memelihara dan merawat koleksi dari kerusakan alamiah dengan perawatan preventif (pencegahan) dan kuratif (perawatan) sesuai standar teknis museum.
  3. Melakukan pengelolaan administrasi koleksi : dokumentasi, registrasi, inventarisasi, katalogisasi dan lebeling serta penyempurnaan data koleksi dan dispai pameran.
  4. Melakukan penelitian ilmiah koleksi dan menyebarluaskan hasil penelitian kepada masyarakat.
  5. Melaksanakan penyimpanan dan panyajian koleksi melalui pameran dan sosialisasi dalam bentuk informasi

Pemateri kedua yaitu Eprilia Purwanti, M.H selaku perwakilan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Argamakmur. Museum secara umum adalah tempat penyimpanan, perawatan dan penelitian benda warisan sejarah budaya (benda cagar budaya) dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat melalui pameran dan sosialisasi. Adapun jenis-jenis museum antara lain :

Berdasarkan Penyelenggara

  • Museum Negeri/Pemerintah
  • Museum Swasta

Berdasarkan Letaknya

  • Museum Nasional
  • Museum Regional
  • Museum Lokal

Berdasarkan Koleksinya

  • Museum Umum
  • Museum Khusus

Manfaat berkunjung ke museum bagi siswa dan umum yaitu:

  1. Menambah pengetahuan dan informasi
  2. Sebagai referensi visual
  3. Mendapat perspektif/sudut pandang waktu yang lebih jelas dan luas
  4. Memberikan nuansa berbeda
  5. Menimbulkan rasa ingin tahu dan memancing imajinasi anak
  6. Interaksi dengan banyak dan beragam orang
  7. Membantu menemukan minat anak
  8. Meningkatkan rasa nasionalisme dan kebangsaan

Sosialisasi ini dihadiri oleh kurang lebih 100 siswa/siswi dan guru pendamping se-Kabupaten Bengkulu Utara. Setelah menyampaikan materi, narasumber memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta sosialisasi, untuk peserta yang berhasil menjawab Museum Negeri Bengkulu memberikan bingkisan/sovenir kepada peserta. Acara sosialisasi ditutup dengan foto bersama peserta dengan narasumber dan pegawai Museum Negeri Bengkulu di SMA N 5 Ketahun, Bengkulu Utara. (aw)*

Dengan Berkesenian Kita Lestarikan Khazanah Budaya Bengkulu ” Workshop Musik Sarafal Anam Se-Provinsi Bengkulu “

Sobat Dikbud, Salam Budaya!!

Pada hari ini Rabu, 15 Juni 2022 UPTD Taman Budaya Bengkulu melaksanakan Workshop musik Sarafal Anam se-Provinsi Bengkulu. Kepala UPTD Taman Budaya Bapak Nirwan Sukandri, M.Pd menyampaikan dasar pelaksanaan kegiatan ini yaitu peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2021 tentang perubahan kedua atas perubahan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2017 tentang petunjuk teknis penggunaan DAK Nonfisik, kegiatan workshop ini bertujuan untuk Memberikan dan menebarkan wawasan Pengetahuan berupa sejarah, teori dan praktik mengenai Sarafal Anam Provinsi Bengkulu. Adapun tema kegiatan pelaksanaan Workshop Musik Sarafal Anam adalah “Dengan Berkesenian Kita Lestarikan Khazanah Budaya Bengkulu” yang memiliki arti mengenalkan dan belajar  budaya Provinsi Bengkulu melalui seni salah satunya kesenian Sarafal Anam. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai tanggal 15 s.d. 17 Juni 2022, tempat Pelaksanaan pembukaan di Auditorium Badan Pelatihan Kesehatan Bengkulu, dan tempat Praktek pukulan Sarafal Anam  dilaksanakan di Ruang kelas Bapelkes. Kegiatan ini di ikuti oleh perwakilan dari 10 (sepuluh) kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu yang masing masing kabupaten mengirim sebanyak dua orang perwakilan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga  hari akan di isi oleh narasumber yang berasal dari pegiat seni Sarafal Anam dan dari Badan Musyawarah Adat Bengkulu.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Bapak Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd, sangat mengapresiasi kepada para pegiat seni dan narasumber yang telah berperan aktif dalam melestarikan warisan budaya yang luar biasa ini, maka dari itu kepada para peserta agar dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik mungkin karena lebih kurang 2 tahun kita dilanda wabah yang membuat aktifitas kita menjadi terbatasi. Kami juga berterima kasih kepada UPTD Taman Budaya yang telah menghidupkan lagi geliat seni budaya kita yang ada di Provinsi Bengkulu, karena kalau bukan kita siapa lagi yang melestarikan budaya kita, nanti kita akan memasukkan kegiatan seni budaya ke dalam ekstra kulikuler di sekolah-sekolah agar budaya bangsa kita tetap lestari, kesenian Sarafal Anam ini adalah warisan budaya tak benda yang akan hilang jika kita tidak mengenalkannya kepada anak cucu kita nantinya.

Pemateri pertama yaitu Bapak Harmen. Z, SH Ketua BMA Kota Bengkulu, tradisi Sarafal Anam merupakan tradisi Provinsi Bengkulu yang biasa dilaksanakan pada acara-acara tertentu seperti pernikahan, khatam Al-Qur’an (tamat kaji), buang rambut cemar (cukur rambut anak), aqikah, melarak pengantin/pengantin becampur, menyambut tahun baru Islam, peringatan Maulid Nabi Muhammad. SAW dan di acara-acara yang bernuansa Islam lainnya. Zikir Sarafal Anam adalah jenis kesenian yang dilagukan dengan adat yang terdapat di dalam kitab Al-Barzanji dengan bermacam-macam lagu seperti lagu Ya Nabi, lagu Al-Hasan, lagu Maulai Wajah Tupi, lagu Selia dan lain-lain. Kesenian Sarafal Anam biasa dilakukan pada acara bimbang (resepsi pernikahan) baik siang maupun pada malam hari, karena kesenian ini tidak bertentangan dengan adat istiadat yang berlaku di Provinsi Bengkulu, karena filosofis adat Melayu khususnya Bengkulu “Adat Bersendikan Syarak, Syarak Bersendikan Kitabullah dan Sunnah Rasul”. Adapun alat-alat yang digunakan kesenian Sarafal Anam yaitu rebana/gendang dengan berbagai ukuran dan yang umum digunakan oleh pemain berukuran antara 40 s.d. 50 cm. Gendang/rebana tersebut terbuat dari kulit kambing pilihan, yaitu biasanya dipilih kulit kambing betina karena kulit kambing betina halus dan tipis bila dibandingkan dengan kulit kambing jantan. Sedangkan untuk perekat atau pengikat kulit kambing ke umbi kelapa menggunakan rotan yang sudah dibersihkan, dipotong secara halus. Bagi masyarakat Provinsi Bengkulu, kesenian Sarafal Anam tidak hanya sebagai kesenian adat semata, tetapi kesenian Sarafal Anam juga menjadi sarana hiburan bagi masyarakat adat yang mendengar ataupun penikmatnya serta dirasakan pula oleh para tamu yang jarang mendengar dan menyaksikan kesenian Sarafal Anam ini. Dan bagi masyarakat adat penuh keyakinan bahwa kesenian Sarafal Anam dapat memberi berkah karena sya’ir-sya’ir/lagu-lagu yang dilantunkan merupakan doa-doa dan pujian terhadap Baginda Nabi Muhammad .SAW. (aw)*

Lomba berpantun tingkat SLTA Se-Kota Bengkulu “Bengkulu Kota Berbudaya”

Sobat Dikbud, Salam Budaya!!

Pada hari ini Senin, 13 Juni 2022 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu melalui UPTD Taman Budaya Provinsi Bengkulu melaksanakan lomba berpantun  tingkat SLTA se-kota Bengkulu. Adapun tema dari lomba berpantun ini adalah “Bengkulu Kota Berbudaya”. Dalam sambutannya Kepala Dinas yang diwakili Bapak Nirwan Sukandri, M.Pd sebagai kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Bengkulu sekaligus membuka acara, menyampaikan. Kami memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan apresiasi kepada peserta yang telah mengikuti salah satu rangkaian kegiatan taman budaya, ini gambaran bahwa anak muda remaja sangat antusias untuk mengikuti lomba berpantun di Taman Budaya, pantun sebagai salah satu seni budaya dan tradisi warisan para leluhur nenek moyang kita masih di minati oleh anak muda. Kami berharap pada anak-anak semuanya dapat menampilkan karya yang terbaik, di dalam perlombaan pasti ada yg menang dan kalah, bukan hanya target untuk menjadi juara tapi tampilkanlah yang terbaik semaksimal mungkin, dan kepada para juri kami juga berpesan agar bekerja sebaik mungkin dan objektif untuk mendapatkan pemenang yang berkualitas.

Kemudian Edmon Tirtana, S.Sos, selaku ketua panitia menyampaikan dasar pelaksanaan adalah peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2021 tentang perubahan kedua atas perubahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2017 tentang petunjuk teknis penggunaan DAK Nonfisik, kegiatan lomba pantun ini bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan kreatifitas generasi muda dalam bidang seni berpantun sehingga para generasi muda lebih gemar untuk membaca memahami dan mendalami cita-cita bahasa dalam seni berpantun. Tema dalam lomba pantun ini memiliki arti yaitu Bengkulu memiliki seni budaya, adat dan tokoh yang kita banggakan, diakhir kegiatan ini nantinya para pemenang akan mendapatkan apresiasi berupa uang pembinaan piala dan piagam, kami selaku panita kegiatan mengucapkan terimakasih kepada guru pendamping atas sumbangsihnya telah membimbing anak-anak dapat mengikuti perlombaan pada hari ini.

Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal di Nusantara. Kata “Pantun” berasal dari kata patuntun dalam Bahasa Minangkabau yang memiliki arti “penuntun”. Pantun memiliki nama lain dalam bahasa-bahasa daerah, dalam bahasa Jawa, pantun dikenal dengan parikan dalam bahasa Sunda pantun disebut paparikan dan dalam bahasa Batak, pantun dikenal dengan sebutan umpasa. Lazimnya, pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), tiap larik terdiri atas 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b ataupun a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b-a). Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, tapi sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. Ciri lain dari sebuah pantun adalah pantun tidak memberi nama penggubahnya (anonim). Hal ini dikarenakan penyebaran pantun dilakukan secara lisan.

Adapun pemenang Lomba Berpantun Tingkat SLTA Sederajat Se-Kota Bengkulu adalah sebagai berikut:

  1. Juara 1 diraih oleh SMAN 5 Kota Bengkulu dengan nomor urut 4
  2. Juara 2 diraih oleh SMAN Keberkatan Olahraga (SMANKO) dengan nomor urut 8
  3. Juara 3 diraih oleh SMA Pesantren Pancasila dengan nomor urut 6
  4. Juara harapan 1 diraih oleh SMAN 4 Kota Bengkulu dengan nomor urut 3
  5. Juara harapan 2 diraih oleh SMKN 6 Kota Bengkulu dengan nomor urut 2
  6. Juara harapan 3 diraih oleh SMA IT Iqra’ Kota Bengkulu dengan nomor urut 7

Para pemenang kemudian mendapatkan uang pembinaan, piala dan piagam. Tidak hanya itu, Taman Budaya sebagai penyelenggara memberikan apresiasi berupa uang pembinaan karena telah ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Pagelaran Sarafal Anam se-Provinsi Bengkulu “Dengan Berkesenian Kita Lestarikan Khazanah Budaya Bengkulu”

Sobat Dikbud, Salam Budaya!!

Pada hari ini Kamis, 9 Juni 2022 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu melalui UPTD Taman Budaya Provinsi Bengkulu melaksanakan pagelaran Sarafal Anam se-Provinsi Bengkulu bertempat di gedung teater terbuka Taman Budaya. Adapun tema yang diangkat dalam pagelaran tersebut adalah “Dengan Berkesenian Kita Lestarikan Khazanah Budaya Bengkulu”. Dalam laporannya Nevi Tamahani Irha, S.STP, selaku perwakilan panitia menyampaikan bahwa kegiatan pagelaran Sarafal Anam ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Provinsi Bengkulu agar lebih terkenal dan dicintai seluruh masyarakat, Dalam sambutannya Kepala Dinas dalam hal ini diwakili Bapak Nirwan Sukandri, M.Pd sebagai kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Bengkulu dalam pembukaan acara “kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan apresiasi kepada peserta dalam rangka mengikuti salah satu rangkaian kegiatan taman budaya, selain itu dia juga mengatakan nantinya ada banyak lagi kegiatan perlombaan, pameran dan pagelaran. Selanjutnya kami juga ingin menyampaikan fungsi taman budaya sebagai pelestari, komunikasi, dapur produksi dan dokumentasi seni dan budaya yang ada di Provinsi Bengkulu, oleh karena itu upaya kita untuk melestarikan dan mengembangkan Sarafal Anam sebagai salah satu kesenian seni dan budaya yang bernafaskan Islam atau juga disebut ijas disamping Sarafal Anam juga banyak kesenian lain seperti Marhabah, Hadroh dan sejenisnya Nasid dan Kasidah yang bernafaskan Islam, Sarafal Anam ini dulunya dibawa seiring penyebaran agama Islam ini menjadi daya tarik karena bukan hanya syairnya tetapi juga sebagai si’ar agama Islam. Taman Budaya Bengkulu memberikan dukungan kepada semua jenis seni budaya, lagu daerah dan tari-tarian daerah. Hal ini juga untuk memotifasi para pemuda untuk terus berkarya dan berseni budaya.

Kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat Tylor (Setiadi dkk, 2012). Pengkajian  makna Sarafal Anam diarahkan pada hubungan antara lantunan syair-syair Sarafal Anam dengan  masyarakat pendengarnya. Jadi sebuah pertunjukan Sarafal Anam tidak hanya dilihat dari aspek  budaya saja tetapi juga bisa dari aspek yang lain seperti aspek sosial dan aspek keagaman. Kesenian Sarafal Anam merupakan bentuk kesenian  yang dilagukan dengan irama melayu. Syair-syair inti dari kesenian ini, diambil dari syair nazhm dalam kitab maulid. pertunjukan Sarafal Anam adalah lantunan syair-syair berzanji yang diiringi dengan tabuhan rebana.

Waktu pelaksanaan pagelaran dilaksanakan hanya satu hari yaitu kamis 9 Juni 2022, peserta di ikuti perwakilan dari 9 (sembilan) Kabupaten dan 1 (satu) Kota Bengkulu, para peserta nantinya akan mendapatkan piagam penghargaan, uang saku dan pembinaan oleh panitia, beliau juga mengatakan semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses, diharapkan juga pada para peserta dapat menjalankan prokes kesehatan. Adapun dana pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari DAK/BOP Nonfisik tahun 2022. (aw)*