Salam Budaya!

Pada tanggal 15 Juni 2023 Taman Budaya Bengkulu menggelar lomba komposisi musik dol tingkat SLTA Se-Derajat Se-Kota Bengkulu. Perlombaan ini dibuka langsung oleh kepala UPTD Taman Budaya Bengkulu Bambang Erawan, S.Sos beserta Kasi-Kasubbag dan para Juri.

Komposisi musik dapat digunakan dalam 2 pengertian: Komposisi adalah potongan musik. Ketika menulis potongan musik, seorang komponis sedang membuat komposisi musik. Kata komposisi dapat pula berarti mempelajari kecakapan bagaimana menyusun.

Alat musik dol merupakan bedug tradisional yang berasal dari Provinsi Bengkulu.  Dol termasuk dalam alat musik kategori membranofon. Alat musik dol dibuat dengan menggunakan bonggol dari pohon kelapa. Dalam pembuatannya, bonggol pohon kelapa tersebut dilubangi tengahnya dan ditutupi dengan kulit lembu atau kulit kambing sebagai selaput penghasil bunyi. Dhol memiliki ukuran diameter 70–125 cm dengan tinggi 75–100 cm. Dol selalu dimainkan dalam perayaan tabut di Bengkulu. Dol juga sering digunakan sebagai musik pengiring dalam tari-tarian tradisional di Bengkulu.

Alat musik dol memiliki tiga macam teknik penabuhan, yaitu teknik suwena, teknik tamatam, dan teknik suwari. Ketiga jenis teknik dimainkan berdasarkan situasi dan kondisi dimana dol dimainkan. Teknik suwena umumnya dimainkan dengan tempo yang perlahan. Teknik suwena biasanya dimainkan pada suasana dukacita. Teknik tamatam dimainkan dengan suasana gembira. Pada teknik tamatam dol akan dipukul dengan tempo cepat dan meriah. Teknik penabuhan terakhir adalah teknik suwari, teknik suwari dimainkan dengan tabuhan satu-satu dan dimainkan saat mengiringi parade. Dalam pementasan alat musik dol biasanya akan dimainkan bersama alat musik lainnya seperi tassa. Tassa adalah rebana yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan kayu rotan.