Nyalakan Semangat Juang, Ribuan Masyarakat Meriahkan Kirab Bendera di Tanah Kelahiran Ibu Agung Fatmawati

Published by USI AFRIOSA PUTRA on

Gubernur Bengkulu Rohidin Merysah menyebutkan semangat juang pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan itu harus tetap tumbuh menyala, di setiap sanubari masyarakat Indonesia, juga masyarakat Bengkulu.

Semangat yang membangkitkan nasionalisme ini, disampaikan Gubernur Rohidin saat bersama ribuan masyarakat Provinsi Bengkulu melakukan Kirab Bendera Merah Putih, yang mengambil start di Benteng Marlborough, pada Minggu pagi (13/8/2023).

“Spiritnya bagaimana semangat juang pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan itu tetap tumbuh menyala, di setiap sanubari masyarakat Indonesia juga masyarakat Bengkulu,” seru Gubernur Rohidin.

Kegiatan pencanangan gerakan nasional pembagian bendera merah putih di Provinsi Bengkulu ini, nampak istimewa dan meriah atas dukungan berbagai elemen dan antusiasme masyarakat yang tinggi.

Gubernur Rohidin juga menambahkan, semangat nasionalisme dan cinta akan NKRI, harus terus ditanamkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kepada generasi muda para penerus bangsa.

“Merah putih menjadi simbol yang luar biasa, menjadi pemersatu juga simbol kedaulatan bangsa, ini harus tetap menyala, tetap kita jaga, kita wariskan kepada generasi-generasi berikutnya,” ucap Gubernur Rohidin dengan bersemangat.

Kirab bendera yang diikuti oleh ribuan masyarakat Provinsi Bengkulu ini juga wujud rasa semangat dalam menyambut HUT ke-78 Republik Indonesia.

Mengawali kegiatan kirab, dilakukan konfigurasi angka 78 oleh siswa dan siswi SMA yang dipusatkan di dalam Benteng Marlborough serta pembagian ribuan bendera merah putih kepada masyarakat.

Rute yang ditempuh, dimulai dari Benteng Marlborough, melewati Pasar Barukoto, Balai Raya Semarak hingga berakhir di Gedung Kantor Pos Lama Bengkulu dengan ditandai penaikan bendera merah putih.

Gedung Kantor Pos Lama yang memiliki tiang bendera pada halaman depan sebelah kiri gedung, dibangun pada masa Kolonial Inggris tahun 1817,  mempunyai nilai sejarah penting pada awal kemerdekaan Indonesia khususnya di Provinsi Bengkulu.

Sejarah mencatat, pada tiang itulah Sang Saka Merah Putih untuk pertama kalinya dikibarkan di Bumi Rafflesia setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Sementara itu, Kabinda Bengkulu Zulkarnain menuturkan, kegiatan ini sangat positif dan luar biasa untuk membangkitkan semangat nasionalisme.

Peringatan 17 Agustus 1945 ini memiliki latar belakang sejarah bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Kabinda Zulkarnain mengapresiasi gerakan pembagian bendera kepada masyarakat, sebagai upaya mengedukasi masyarakat, terkadang masih ada saja yang tidak memasang bendera, saat memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia.

“Melalui pembagian bendera merah putih yang dimotori oleh pak Gubernur, ini menunjukkan bahwa masyarakat kita mau menunjukkan rasa nasionalismenya yang tinggi, dengan memasang bendera merah putih di rumahnya masing-masing, jangan sampai dianggap kita tidak memasang bendera merah putih menolak NKRI,” jelas Zulkarnain. (Prov Bengkulu/toeb)