Guna mencegah kepunahan bahasa daerah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan Merdeka Belajar Episode 17 dalam bentuk program Revitalisasi Bahasa Daerah pada tanggal 22 Februari 2022. Dasarnya negara mempunyai kewajiban untuk melindungi bahasa daerah dari kepunahan, sehingga sedini mungkin melakukan Kebijakan Revitalisasi Bahasa Daerah.

Tahapan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah ini, pertama Audiensi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan, dan Komunitas. Kemudian melakukan diskusi dengan pemangku kepentingan terkait revitaliasi bahasa daerah. Kegiatan ketiga pelatihan pembuatan bahan ajar, pelatihan guru master, pendampingan dan pemantauan kegiatan revitalisasi bahasa daerah hingga dan festival tunas bahasa ibu di bulan November.

Pada Senin (27/11) Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu melaksanakan kegiatan Kemah Penulisan Cerita Pendek (Cerpen) Berbahasa Daerah Tunas Bahasa Ibu Provinsi Bengkulu Tahun 2023 yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Saidirman, S.E., M.Si di Hotel X-tra, Kota Bengkulu pada Senin (27/11). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 27 s.d 29 November 2023.

Peserta kegiatan ini merupakan siswa SMP se-Provinsi Bengkulu yang sebelumnya telah mendapatkan materi dan mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) untuk mata lomba Menulis Cerita Pendek Berbahasa Daerah.

Guna mencegah kepunahan bahasa daerah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan Merdeka Belajar Episode 17 dalam bentuk program Revitalisasi Bahasa Daerah pada tanggal 22 Februari 2022. Dasarnya negara mempunyai kewajiban untuk melindungi bahasa daerah dari kepunahan, sehingga sedini mungkin melakukan Kebijakan Revitalisasi Bahasa Daerah.

Kadis Dikbud Provinsi menekankan bahwa tujuan kegiatan kemah cerpen untuk melatih para siswa SD dan SMP lebih intensif dalam menulis cerita pendek berbahasa daerah, sebagai rangkaian program Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Bengkulu Tahun 2023. Dengan adanya cerpen bahasa daerah ini akan mengasah kreativitas generasi muda dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh tunas bahasa ibu.

Ibu Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum selaku Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai proses pembelajaran yang bertujuan untuk memperkaya pemahaman mereka terhadap keanekaragaman bahasa daerah di Provinsi Bengkulu.

“Para cerpenis cilik Provinsi Bengkulu diharapkan untuk saling bertemu untuk mengenalkan adat budaya khususnya bahasa daerah masing-masing kepada sesama cerpenis cilik lainnya selain untuk mengasah kreativitas” ujar Ibu Laily.

Selain peserta, Kemah Cerpen juga dihadiri oleh 4 narasumber aitu  Ibu Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M. Hum., dengan materi Kebijakan Bahasa, Ibu Maya Pransiska, M.Pd., dengan materi Menentukan Topik atau Tema dalam Cerita Pendek, Bapak Dahnan Kenedi, M.Pd., dengan materi Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek, Bapak Firmansyah, S.Pd., dengan materi Menelaah dan Mengembangkan Teks Cerita Pendek Berdasarkan Struktur dan Kaidah, dan materi Praktik Menulis Cerita Pendek dengan Memperhatikan Unsur-Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik yang didampingi langsung oleh Ibu Maya, Bapak Dahnan, dan Bapak Firmansyah. Kemah Cerpen 2023

Guna mencegah kepunahan bahasa daerah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan Merdeka Belajar Episode 17 dalam bentuk program Revitalisasi Bahasa Daerah pada tanggal 22 Februari 2022. Dasarnya negara mempunyai kewajiban untuk melindungi bahasa daerah dari kepunahan, sehingga sedini mungkin melakukan Kebijakan Revitalisasi Bahasa Daerah.

Tahapan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah ini, pertama Audiensi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan, dan Komunitas. Kemudian melakukan diskusi dengan pemangku kepentingan terkait revitaliasi bahasa daerah. Kegiatan ketiga pelatihan pembuatan bahan ajar, pelatihan guru master, pendampingan dan pemantauan kegiatan revitalisasi bahasa daerah hingga dan festival tunas bahasa ibu di bulan November.

Pada Senin (27/11) Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu melaksanakan kegiatan Kemah Penulisan Cerita Pendek (Cerpen) Berbahasa Daerah Tunas Bahasa Ibu Provinsi Bengkulu Tahun 2023 yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Saidirman, S.E., M.Si di Hotel X-tra, Kota Bengkulu pada Senin (27/11). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 27 s.d 29 November 2023.

Peserta kegiatan ini merupakan siswa SMP se-Provinsi Bengkulu yang sebelumnya telah mendapatkan materi dan mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) untuk mata lomba Menulis Cerita Pendek Berbahasa Daerah.

Guna mencegah kepunahan bahasa daerah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan Merdeka Belajar Episode 17 dalam bentuk program Revitalisasi Bahasa Daerah pada tanggal 22 Februari 2022. Dasarnya negara mempunyai kewajiban untuk melindungi bahasa daerah dari kepunahan, sehingga sedini mungkin melakukan Kebijakan Revitalisasi Bahasa Daerah.

Kadis Dikbud Provinsi menekankan bahwa tujuan kegiatan kemah cerpen untuk melatih para siswa SD dan SMP lebih intensif dalam menulis cerita pendek berbahasa daerah, sebagai rangkaian program Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Bengkulu Tahun 2023. Dengan adanya cerpen bahasa daerah ini akan mengasah kreativitas generasi muda dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh tunas bahasa ibu.

Ibu Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum selaku Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai proses pembelajaran yang bertujuan untuk memperkaya pemahaman mereka terhadap keanekaragaman bahasa daerah di Provinsi Bengkulu.

“Para cerpenis cilik Provinsi Bengkulu diharapkan untuk saling bertemu untuk mengenalkan adat budaya khususnya bahasa daerah masing-masing kepada sesama cerpenis cilik lainnya selain untuk mengasah kreativitas” ujar Ibu Laily.

Selain peserta, Kemah Cerpen juga dihadiri oleh 4 narasumber aitu  Ibu Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M. Hum., dengan materi Kebijakan Bahasa, Ibu Maya Pransiska, M.Pd., dengan materi Menentukan Topik atau Tema dalam Cerita Pendek, Bapak Dahnan Kenedi, M.Pd., dengan materi Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek, Bapak Firmansyah, S.Pd., dengan materi Menelaah dan Mengembangkan Teks Cerita Pendek Berdasarkan Struktur dan Kaidah, dan materi Praktik Menulis Cerita Pendek dengan Memperhatikan Unsur-Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik yang didampingi langsung oleh Ibu Maya, Bapak Dahnan, dan Bapak Firmansyah.


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *