Fokus Grup Diskusi “Pakaian Pengantin dan Pakaian Adat Bengkulu”

Hallo Sobat Museum!

Setiap provinsi dan daerah pasti memiliki pakaian pengantin dan pakaian adat sendiri yang memiliki ciri mereka masing-masing. Museum Negeri Bengkulu pada tanggal 1 November 2022 bertempat di Aula Museum Negeri Bengkulu mengadakan kegiatan fokus grup diskusi yang bertemakan “Pakaian Pengantin dan Pakaian Adat Bengkulu”, tujuan dari diadakannya kegiatan ini yaitu menyikapi perkembangan zaman yang ada terutama di kalangan para perias pengantin dan tempat-tempat penyewaan pakaian adat Bengkulu.

Narasumber pertama dalam diskusi ini yaitu Wehelmi Ade Tarigan,S.H.M.M, saat menyampaikan materinya dia mengatakan bahwa kita Provinsi Bengkulu memiliki 9 kabupaten dan 1 kota yang mana setiap kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu memiliki beragam pakaian adat pengantin, dia juga mengatakan banyak sekali dia menemukan pada saat acara perkawinan itu pakaian adat Bengkulu yang salah dan terkadang memakai perhiasan kepala dari provinsi lain, maka dalam hal inilah kita berharap dengan diadakannya kegiatan-kegiatan seperti ini akan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.

Pemateri kedua yaitu Ade Hapriwijaya beliau dulunya adalah salah satu Sub Koordinator di Museum Negeri Bengkulu pada saat masih di Museum Negeri Bengkulu dia sering melaksanakan kegiatan penelitian-penelitian kedaerah bersama dengan tim dari museum untuk mencari informasi-informasi mengenai pakaian adat dan lain sebagainya. Beliau mengatakan Adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari masyarakat atau daerah yang dianggap memiliki nilai dan dijunjung serta di patuhi masyarakat pendukungnya. Adat istiadat merupakan ciri khas suatu daerah yang melekat sejak dahulu kala dalam diri masyarakat yang melakukannya.

Adapun pakian pengantin suku melayu bengkulu terdiri atas pakaian pengantin pria dan pakaian pengantin wanita. Pakaian pengantin wanita terdiri atas kain lecap benang, kebaya panjang bertabur, kain glamor dan gelang, serta mengenakan singal atau perhiasan kepala (mahkota). Pengantin wanita juga memakai hiasan berupa kalung dan gelang, serta sepatu dengan kaos kaki sebagai alas kakinya.

Pakaian adat daerah adalah pakaian yang lazim dikenakan oleh suku bangsa atau penduduk suatu daerah dan merupakan ciri khas suku bangsa atau penduduk daerah tersebut. Pakaian adat biasanya dikenakan pada saat penyelenggaraan upacara-upacara adat atau pesta adat, misalnya pada saat upacara perkawinan dan penyambutan tamu agung. Masyarakat Bengkulu yang terdiri dari beragam suku bangsa masing-masing suku bangsa tersebut memiliki pakaian adat sendiri-sendiri. Adapun perhiasan kepala pakaian pengantin adat provinsi Bengkulu.

  • Sangul sikek:
  • Tangkai bunga mas
  • Kembang intan
  • Sunting burung
  • Seuntai rago-rago
  • Tusuk konde (kondai) balon permata intan