Pameran Keliling 2022 Mengenal Sejarah Dan Budaya Melalui Kekayaan Koleksi Etnografi Museum Negeri Bengkulu di Kabupaten Bengkulu Utara

Halo sobat Museum. Pameran keliling merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan oleh Museum Negeri Bengkulu, pada hari ini 10 Agustus 2022 Museum Negeri Bengkulu mengadakan kegiatan pameran keliling di Desa Giri Kencana, Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara. Pembukaan pameran keliling ini di hadiri oleh Kepala Dinas Pendididkan Dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Camat Ketahun, Kepala Cabang Dinas, Waka Polsek dan koramil.

Kepala UPTD Museum Negeri Bengkulu Didi Hartanto, S.E menyampaikan dasar pelaksanaan kegiatan ini yaitu peraturan PERMEN DIKBUD NO 15/T/2022 tentang penerima dana alokasi khusus non fisik bantuan operasional penyelenggaraan museum tahun anggaran 2022, kegiatan pameran ini bertujuan:

  1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya pelajar di Kabupaten Bengkulu Utara terkait informasi dan pengetahuan serta pemahaman terhadap pelestarian sejarah dan budaya daerah Bengkulu.
  2. Mengenalkan tugas pokok dan fungsi museum sebagai lembaga penyelamatan dan pelestarian benda peninggalan sejarah dan budaya.
  3. Menumbuhkembangkan rasa memiliki terhadap peninggalan sejarah dan budaya sehingga upaya dalam melindungi dan melestarikan sejarah dan budaya akan menjadi tugas kita bersama.

Adapun tema dari pameran keliling yaitu “MENGENAL SEJARAH DAN BUDAYA MELALUI KEKAYAAN KOLEKSI ETNOGRAFI MUSEUM NEGERI BENGKULU”

Pelaksanaan kegiatan ini dimulai tanggal 10 s/d. 13 Agustus 2022, tempat Pelaksanaan pameran yaitu Aula Kantor Desa Giri Kencana, Ketahun, Bengkulu Utara.

Kepala UPTD Museum Negeri Bengkulu juga menyampaikan pameran ini merupakan salah satu ajang promosi bagi museum untuk mengenalkan koleksi sejarah dan budaya tradisional sebagai produk budaya yang tinggi nilainya dan sangat penting artinya untuk dunia pendidikan serta meningkatkan aspirasi masyarakat terhadap warisan budaya bangsa khususnya daerah Bengkulu yang ada di museum.

untuk itu saya menghimbau seluruh elemen masyarakat dan pemerintah di Kabupaten Bengkulu utara agar ikut berpartisipasi dalam meningkatkan pelestarian sejarah dan budaya Bengkulu, karena pelestarian warisan sejarah dan budaya sebagai wahana pembelajaran bagi masyarakat melalui museum yang selama ini terkesan masih kurang dekat dengan masyarakat harus kita ubah sehingga memiliki daya pikat yang tinggi. mudah-mudahan pameran ini menjadi titik awal untuk membangun kepercayaan publik agar lebih cinta dan peduli terhadap pelestarian sejarah dan budaya bengkulu.

Sambutan Dari bapak Drs. Eri Yulian Hidayat, M.P.d selaku Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu sekaligus pembuka kegiatan pameran, beliau mengatakan atas nama Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pemerintah daerah Bengkulu Utara dan segenap jajaran yang telah mensuport kegiatan ini. Pameran museum merupakan tempat wisata edukasi sejarah budaya bagi seluruh masyarakat karena disinilah kita mendapatkan pengetahuan dan pembelajaran yang utama. Museum merupakan miniatur seluruh kehidupan yang ada pada zaman pra sejarah sampai saat ini masih dapat kita lihat, pesan kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu kepada peserta yang hadir kita sebagai generasi muda harus menjadi pelopor bagi perkembangan dunia jika tidak maka kita akan tergilas oleh zaman yang terus berkembang dengan teknologi, melalui museum kita juga tidak lupa akan sejarah-sejarah nenek moyang yang telah lalu karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa akan sejarah dan budayanya sendiri.

Workshop Kriya dan Wastra

Sobat Dikbud,

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Drs. Eri Yulian Hidayat memberikan materi dalam kegiatan Workshop Kriya dan Wastra Provinsi Bengkulu dengan tema “Melindungi Khasanah Warisan Budaya Wastra Kain Basurek Batik Bengkulu” yang diselenggarakan di SMK Negeri 5 Kota Bengkulu Jln Kapuas Raya, Padang Harapan, Kecamatan Gading Cempaka, Provinsi Bengkulu. Jumlah peserta dalam Workshop ini, berjumlah 30 orang.

Dalam paparannya, Kepala Dinas menyampaikan bahwa kain besurek merupakan karya budaya dari Provinsi Bengkulu yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2015. Oleh karenanya, kita harus menjaga dan bangga menggunakan batik besurek yang merupakan ciri khas Bengkulu. Harapannya melalui workshop ini akan menambah pengetahuan anak-anak mengenai bagaimana cara membatik yang baik dan dapat berinovasi menciptakan bentuk motif yang unik dengan tidak melepaskan ciri khas dari besurek itu sendiri, agar kedepannya bisa memproduksi sendiri batik besurek yang mempunyai kualitas baik. “saya sangat bangga dengan anak-anak yang mempunyai semangat untuk menjaga warisan budaya, apalagi bisa dikembangkan dan membuat produk yang bisa digunakan sendiri bahkan diproduksi untuk seragam batik di Provinsi Bengkulu” ujar Kepala Dinas.

Mengembangkan batik besurek di Provinsi Bengkulu dimulai dengan rasa cinta dan bangga dengan warisan budaya tersebut, kemudian dukungan dari semua pihak yang terkait. Dalam kesempatan ini juga disampaikan bahwa dalam acara workshop ini, ilmu yang didapat bisa benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak, agar lebih percaya diri dengan hasil karya sendiri yang nantinya bisa menjadi pelopor dalam menciptakan karya batik besurek yang baru dan unik sehingga batik besurek Bengkulu semakin dikenal serta dapat membuat Provinsi Bengkulu maju.

Dalam sesi akhir penyampaian materi Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Bengkulu Drs. Eri Yulian Hidayat menyampaikan bahwa Inovasi dan kreatifitas dapat juga dikembangkan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Penggunaan teknologi dengan bijak dan baik akan dapat memunculkan kreatifitas guna untuk mengembangkan diri mencari inspirasi dalam mengembangkan motif besurek yang bagus dan unik. ia juga menekankan kembali bahwa pentingnya untuk saling kerja sama kepada semua pihak terkait dalam menjaga warisan budaya agar kain besurek tetap eksis dan semakin dikenal bukan hanya Nasional bahkan Internasional. (bu)*

Sosialisasi Museum Negeri Bengkulu

“Koleksi Museum Sebagai Media Pembelajaran Untuk Mewujudkan Generasi Muda Yang Berkarakter”

Sobat Dikbud, Museum dihatiku

Pada tanggal 13 Juni 2022 Museum Negeri Bengkulu melaksanakan kegiatan sosialisasi di Kabupaten Bengkulu Utara tepatnya di Ketahun dengan bertujuan untuk mengenalkan museum dan mengajak pelajar SMA sederajat di Bengkulu Utara untuk datang berkunjung ke Museum Negeri Bengkulu. Museum secara umum dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan, perawatan dan penelitian benda warisan sejarah budaya (benda cagar budaya) dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat melalui pameran dan sosialisasi. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 66 Tahun 2015 Tentang Museum menyatakan museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat.

Dalam sambutan kepala Museum Negeri Bengkulu dalam hal ini diwakili oleh Kasubag TU Museum Bapak Deki Saputra, S.Pd, menyampaikan Museum Negeri Bengkulu merupakan gambaran kecil dari provinsi Bengkulu karena di Museum Negeri Bengkulu terdapat berbagai benda yang berasal dari setiap daerah yang ada di Provinsi Bengkulu. Bengkulu patut bangga karena memiliki aksara ulu yang dikenal dengan Ka Ga Nga. Nenek moyang kita berhasil menjaga dan meurunkan warisan berupa pengetahuan kepada kita dalam tulisan yang terdapat pada bambu, kulit, dan tanduk. Pengetahuan tersebut berupa obat-obatan, hikayat manusia, petuah/tuntunan hidup, hingga mantra-mantra. Koleksi ini ada di Museum Negeri Bengkulu. Untuk itu saya selaku kepala museum melalui kegiatan sosialisasi ini berpesan, jika ada kesempatan, mari kita berkunjung ke museum. Mari kita optimalkan koleksi museum sebagai media pembelajaran.

Selanjutnya penyampaian materi dari ibu Hema Malini, S.Sn, Koleksi museum adalah benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, dan/atau struktur cagar budaya dan/atau bukan cagar budaya yang merupakan bukti material hasil budaya dan/atau material alam dan lingkungannya yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan, teknologi, dan/atau pariwisata. Berdasarkan tugas utama, museum merupakan lembaga penyelamat dan pelestaraian warisan sejarah budaya khususnya yang ada di Provinsi Bengkulu. Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan museum antara lain:

  1. Mengamankan koleksi sejarah budaya dari kerusakan maupun kepunahan.
  2. Memelihara dan merawat koleksi dari kerusakan alamiah dengan perawatan preventif (pencegahan) dan kuratif (perawatan) sesuai standar teknis museum.
  3. Melakukan pengelolaan administrasi koleksi : dokumentasi, registrasi, inventarisasi, katalogisasi dan lebeling serta penyempurnaan data koleksi dan dispai pameran.
  4. Melakukan penelitian ilmiah koleksi dan menyebarluaskan hasil penelitian kepada masyarakat.
  5. Melaksanakan penyimpanan dan panyajian koleksi melalui pameran dan sosialisasi dalam bentuk informasi

Pemateri kedua yaitu Eprilia Purwanti, M.H selaku perwakilan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Argamakmur. Museum secara umum adalah tempat penyimpanan, perawatan dan penelitian benda warisan sejarah budaya (benda cagar budaya) dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat melalui pameran dan sosialisasi. Adapun jenis-jenis museum antara lain :

Berdasarkan Penyelenggara

  • Museum Negeri/Pemerintah
  • Museum Swasta

Berdasarkan Letaknya

  • Museum Nasional
  • Museum Regional
  • Museum Lokal

Berdasarkan Koleksinya

  • Museum Umum
  • Museum Khusus

Manfaat berkunjung ke museum bagi siswa dan umum yaitu:

  1. Menambah pengetahuan dan informasi
  2. Sebagai referensi visual
  3. Mendapat perspektif/sudut pandang waktu yang lebih jelas dan luas
  4. Memberikan nuansa berbeda
  5. Menimbulkan rasa ingin tahu dan memancing imajinasi anak
  6. Interaksi dengan banyak dan beragam orang
  7. Membantu menemukan minat anak
  8. Meningkatkan rasa nasionalisme dan kebangsaan

Sosialisasi ini dihadiri oleh kurang lebih 100 siswa/siswi dan guru pendamping se-Kabupaten Bengkulu Utara. Setelah menyampaikan materi, narasumber memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta sosialisasi, untuk peserta yang berhasil menjawab Museum Negeri Bengkulu memberikan bingkisan/sovenir kepada peserta. Acara sosialisasi ditutup dengan foto bersama peserta dengan narasumber dan pegawai Museum Negeri Bengkulu di SMA N 5 Ketahun, Bengkulu Utara. (aw)*