Implementasi Nilai-Nilai Sejarah dan Budaya Tingkat SD

Hallo Sobat Museum!

Pada tanggal 11 September 2023 Museum Negeri Bengkulu mengadakan kegiatan belajar di museum tingkat SD. Memilih siswa/siswi sekolah dasar bukan tanpa alasan, Museum Negeri Bengkulu ingin agar masyarakat dapat memilih museum sebagai tempat rujukan wisata edukasi kepada masyarakat Bengkulu.

Sebagai generasi penerus bangsa kita berharap kepada anak-anak agar mengenal sejarah dan budaya yang ada di Provinsi Bengkulu dan mengerti bahwa Provinsi Bengkulu ini memiliki banyak sekali suku dan budaya yang mana kita harus memper erat dan saling bersatu walaupun berbeda-beda sesuai dengan konsep kebhinekaan yang akan semakin mempererat persatuan bangsa.

Kegiatan belajar di Museum Negeri Bengkulu bukan hanya  untuk memberikan pemahaman mengenai sejarah khususnya yang berkaitan dengan perjuangan rakyat Bengkulu dan perjuangan rakyat dalam melawan penjajah. Selama kegiatan berlangsung, para siswa juga mendapatkan doprice oleh pihak museum yang biasa menjawab pertanyaan dari kegiatan belajar yang berlangsung untuk menambah semanagat siswa dalam menegenal koleksi sejarah dan budaya yang ada di Museum Negeri Bengkulu.

Pelaksanaan Lomba Baca Tulis Aksara Ulu Di Museum Negeri Bengkulu

Lomba Baca Tulis Aksara Ulu di Museum Negeri Bengkulu, bertujuan untuk menggalakkan minat generasi muda untuk belajar aksara dan akhirnya dapat melestarikan serta mengaplikasikan penggunaan aksara ulu dalam kehidupan sehari-hari. Lomba ini merupakan rangkaian kegian dalam rangka memeriahkan HUT Provinsi Bengkulu ke-54 dan hari museum nasional. Sebelum dilaksanakan lomba baca tulis aksara ulu, panitia telah mengadakan workshop untuk melatih mahasiswa dan masyarakat umum untuk mengenal aksara ulu, mengenal aksara, mengenal tanda bunyi, dan merangkai aksara ulu menjadi sebuah kata. Worksop baca tulis aksara ulu dilakukan pada bulan Oktober 2022.

Tanggal 13 November 2022, Museum Negeri Bengkulu melaksanakan lomba baca tulis aksara ulu. Panitia telah berkoordinasi dengan peserta mengenai waktu pelaksanaan lomba, dan disepakati pelaksanaan lomba dilakukan pada hari minggu 13 November 2022 dikarenakan dimulai banyak peserta mahasiswa dari berbagai universitas di Bengkulu sedang melaksanakan UTS (Ujian Tengah Semester). Panitia akan mengadakan Technical Meeting yang direncanakan mulai pada pukul 08.00, dilanjutkan dengan simulasi, dan akhirnya pelaksanaan lomba.

Technical Meeting membahas aturan dan ketentuan lomba meliputi jenis soal dan cara menjawab soal. Setelah mendengar penjelasan dari panitia dan juri, dilanjutkan dengan memberikan kesempatan bagi peserta untuk melakukan tanya jawab seputar lomba. Technical Meeting selesai sekitar puku 09.30, dilanjutkan dengan simulasi lomba yang dilakukan panitia selama 20 menit. Selanjutnya panitia mempersiapkan peralatan penunjang bagi peserta berupa papan, kertas, dan spidol. Dalam lomba ini, peserta diatur jarak duduknya, tidak diperkenankan membuka catatan, dan ketika menjawab pertanyaan, tidak boleh ada coretan di kertas jawaban. Lomba ini menggunakan sistem gugur. Peserta yang gagal menjawab, tidak bisa melanju ke babak selanjutnya.

Lomba dimulai pukul 10.00, dimulai dengan pemberian soal pembuatan aksara ulu. Peserta diminta untuk membuat aksara ulu untuk “KA” lalu peserta menuliskan jawaban di kertas. Selanjutnya panitia menyiakan soal dalam bentuk akasara ulu, dan peserta melakukan transliterasi terhadap soal tersebut. Tingkat kesulitan tiap babak berbeda disetiap babak. Pada babak penyisihan, peserta menebak huruf. Pada babak selanjutnya, peserta menebak kata (tanpa imbuhan bunyi). Pada babak final, peserta menebak berbagai kata yang disiapkan oleh panitia, meliputi nama koleksi museum, nama benda, dan nama tempat.

Juara 1 Zendi Harwawi

Juara 2 Nur Aulia.S

Juara 3 Yudha Adi Nugraha

Harapan 1 Ade Agustin

Harapan 2 Dinda Futriani

Harapan 3 Rendi Supriyadi

Apresiasi Nurningsih

Apresiasi Nia Karolina

Apresiasi Nevi Tamahani

Apresiasi Yufrans Adi.M

Antusias peserta sangat tinggi, hal ini terbukti dari banyaknya soal yang mampu dijawab oleh peserta. Adapun peserta yang mengikuti lomba berasal dari berbagai kabupaten/ kota yang ada di Provinsi Bengkulu, sperti dari Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Rejang Lebong, dan Kota Bengkulu. 

Permainan Tradisional Lomba Palak Babi Tingkat SMA Se-derajat di Museum Negeri Bengkulu

Permainan kepala babi biasanya dimainkan diwaktu senggang atau sedang keluar main di sekolah. Dapat dilakukan di halaman atau lapangan terbuka. Pemainnya terdiri dari 5 orang atau 6 orang atau boleh juga beregu. Museum Negeri Bengkulu pada tanggal 10 November 2022 mengadakan kegiatan lomba permainan tradisional palak babi tingkat SMA Se-derajat, tujuan dari permainan ini yaitu menyemarakkan kembali kesenian permainan tradisional yang ada di Provinsi Bengkulu, lomba palak babi di laksanakan di pelataran Museum Negeri Bengkulu yang lumayan luas, permainan ini juga bertujuan untuk memperingati HUT Provinsi Bengkulu yang ke-54 pada tahun ini.

Alat yang dipergunakan dalam permainan ini adalah : dua potong rotan sebesar ibu jair kaki (sebagai pemukul) panjang 55,5 cm, dan sebagai anak panjangnya 15 cm, dm, 2 cm. Satu lobang di tanah lebar 20 cm, dalamnya kurang lebih 15 cm. Para pemain membuat kesepakatan sebelum permainan dimulai misalnya satu kali permainan (game set) nilai angka misalnya 3500, nilai satu pukulan, penjaga dapat menangkap rotan dan menghitung jarak nilainya 100. Permainan ini mempunyai 4 tahap :

Cuil

Pemain yang menang dalam undian (Bengkulu : Sit) mendapat giliran pertama main sedangkan pemain yang nomor dua menjaga. Anak rotan ditaruh melintang di lubang, kemudian dicongkel dan ditolak sejauh-jauhnya dengan pemukul dan penjaga berusaha menangkap dan melempar kembali kepada si pemain.

Pelang

Anak rotan dan pemukul herada pada satu tangan, kemudian anak dilambungkan ke atas, pemukul dengan cepat memukulnya sejauh mungkin. Bila penjaga tidak dapat menangkapnya, maka anak rotan dilemparkan menuju lubang. Jika anak rotan yang dilempar dapat menuju lubang maka pemain mati, diganti dengan pemain yang lain. Tetapi jika lemparan penjaga tidak dapat mencapai lubang, maka pemain akan menghitung jaraknya dengan memakai pemukul sampai ke batas lubang dengan nilai 100 per pemukul.

Palak Babi

Anak diletakkan tegak diatas lubang, kemudian pemain memukul anak dan bila anak sedang melanting, dipukul kembali dengan pemukul. Bila pukulan pertama belum kena dapat dipukul untuk yang kedua kali asalkan anak belum jatuh ke tanah. Anak yang dapat dipukul tidak dikembalikan oleh si penjaga, jarak anak yang dipukul dan jatuh ke tanah dihitung per alat pemukul dengan nilai 100  sampai menuju lubang. Akan tetapi ada kalanya anak yang melanting tidak dapat dipukul kembali oleh pemukul maka pemain mati dan diganti dengan pemain yang lain. Si pemain pertama telah meneapai nilai 3500 maka permainan dapat diganti oleh pemain berikutnya.

Permainan tradisional palak babi tingkat SMA Se-derajat menghasilkan pemenang juara 1 sampai juara favorit 3, para pemenang mendapatkan uang pembinaan dan piagam penghargaan yang akan di bagikan pada saat HUT Provinsi Bengkulu di Museum Negeri Bengkulu.

Juara 1 SMA N 7 Kota Bengkulu

Juara 2 SMA N 5 Kota Bengkulu

Juara 3 SMA N 6 Bengkulu Tengah

Juara Favorit 1 SMA N 5 Bengkulu Tengah

Juara Favorit 2 SMA N 6 Bengkulu Tengah

Juara Favorit 3 SMA N Pesantren Pancasila

Lomba Enggrang Bambu Museum Negeri Bengkulu

Hallo Sobat Museum !

Pada tanggal 9 November 2022 Museum Negeri Bengkulu mengadakan lomba tradisional enggrang bambu dalam rangka untuk memeriahkan ulang tahun Provinsi Bengkulu yang ke-54. Enggrang merupakan permainan tradisional yang di mainkan untuk melatih konsentrasi dan keseimbangan para pemainnya. Lomba enggrang kali ini di ikuti oleh beberapa sekolah SMP sederajat.

Perlombaan yang dilaksanakan sanggat meriah dan seru, para juri perlombaan ini merupakan orang yang berpengalaman dan sudah sering menjadi juri. Juri dalam perlombaan juga berpesan kepada anak-anak yang mengikuti perlombaan untuk sportif dan jujur.

Hasil dari keputusan juri lomba enggrang bambu tingkat SMP Se-Derajat hari rabu 9 November 2022 yaitu:

Juara 1 Andi Pranata dari SMP N 24 Bengkulu Tengah

Juara 2 Joecellino Jovent dari SMP N 2 Kota Bengkulu

Juara 3 Feri Kurniawan dari SMP N 10 Kota Bengkulu

Juara 1 Favorit Adrian permana dari SMP It Hidayatullah Kota Bengkulu

Juara 2 Favorit Evan dari SMP N 14 Kota Bengkulu

Juara 3 Favorit Fiyona Anjellie dari SMP N 2 Kota Bengkulu

Para pemenang lomba mendapatkan piagam dan uang pembinaan yang akan di bagikan pada tanggal 18 November 2022 di Museum Negeri Bengkulu pada saat Hari ulang tahun Provinsi Bengkulu.

Sosialisasi Museum Negeri Bengkulu Di SMA Negeri 3 Bengkulu Tengah

Hallo Sobat Museum!

Pada tanggal 3 November 2022 Museum Negeri Bengkulu melakukan kegiatan sosialisasi di Kabupaten Bengkulu Tengah tepatnya di SMA Negeri 3 Bengkulu Tengah, adapun tujuan dari kegiatan sosialisasi ini adalah untuk mengajak para siswa-siswi lebih mengenal sejarah yang ada di Provinsi Bengkulu melalui Museum Negeri Bengkulu.

Museum secara umum dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan, perawatan dan penelitian benda warisan sejarah budaya (benda cagar budaya) dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat melalui pameran dan sosialisasi. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 66 Tahun 2015 Tentang Museum menyatakan museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat.

Di dalam museum, terdapat berbagai koleksi yang dapat dilihat oleh pengunjung. Koleksi museum adalah benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, dan /atau struktur cagar budaya dan/atau bukan cagar budaya yang merupakan bukti material hasil budaya dan /atau material alam dan lingkungannya yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan, teknologi, dan /atau pariwisata.

Museum Negeri Bengkulu memiliki berbagai koleksi, berikut adalah beberapa jenis koleksi yang ada di Museum Negeri Bengkulu:

  1. Geologika, benda koleksi disiplin ilmu geologi (fosil, batuan, mineral, dan benda bentukan alam lainnya, seperti andesit dan granit).
  2. Biologika, benda koleksi disiplin ilmu biologi (rangka manusia, tengkorak, hewan, dan tumbuhan baik fosil ataupun bukan).
  3. Etnografika, benda koleksi budaya disiplin ilmu antropologi yang merupakan hasil budaya atau identitas suatu etnis.
  4. Arkeologika, benda koleksi yang merupakan peninggalan budaya sejak masa prasejarah sampai masuk penagaruh barat.
  5. Historika, benda koleksi yang memiliki nilai sejarah dan menjadi objek penelitian sejak masuknya pengaruh barat hingga sekarang (negara, tokoh, kelompok, dan sejenisnya).
  6. Numismatika dan heraldika. Numismatika adalah alat tukar atau mata uang yang sah. Heraldika adalah lambang, tanda jasa dan tanda pangkat resmi (cap atau stempel).
  7. Filologi, benda koleksi disiplin filologi (naskah kuno tulisan tangan yang mendeskripsikan suatu peristiwa).
  8. Keramonologi, benda koleksi barang pecah belah yang terbuat dari tanah laiat yang dibakar.
  9. Seni rupa, benda koleksi yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia melalui karya sua atau tiga dimensi.
  10. Teknologika, setiap benda atau kumpulan benda yang menunjukkan perkembangan teknologika tradisional hingga modern.

Fokus Grup Diskusi “Pakaian Pengantin dan Pakaian Adat Bengkulu”

Hallo Sobat Museum!

Setiap provinsi dan daerah pasti memiliki pakaian pengantin dan pakaian adat sendiri yang memiliki ciri mereka masing-masing. Museum Negeri Bengkulu pada tanggal 1 November 2022 bertempat di Aula Museum Negeri Bengkulu mengadakan kegiatan fokus grup diskusi yang bertemakan “Pakaian Pengantin dan Pakaian Adat Bengkulu”, tujuan dari diadakannya kegiatan ini yaitu menyikapi perkembangan zaman yang ada terutama di kalangan para perias pengantin dan tempat-tempat penyewaan pakaian adat Bengkulu.

Narasumber pertama dalam diskusi ini yaitu Wehelmi Ade Tarigan,S.H.M.M, saat menyampaikan materinya dia mengatakan bahwa kita Provinsi Bengkulu memiliki 9 kabupaten dan 1 kota yang mana setiap kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu memiliki beragam pakaian adat pengantin, dia juga mengatakan banyak sekali dia menemukan pada saat acara perkawinan itu pakaian adat Bengkulu yang salah dan terkadang memakai perhiasan kepala dari provinsi lain, maka dalam hal inilah kita berharap dengan diadakannya kegiatan-kegiatan seperti ini akan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.

Pemateri kedua yaitu Ade Hapriwijaya beliau dulunya adalah salah satu Sub Koordinator di Museum Negeri Bengkulu pada saat masih di Museum Negeri Bengkulu dia sering melaksanakan kegiatan penelitian-penelitian kedaerah bersama dengan tim dari museum untuk mencari informasi-informasi mengenai pakaian adat dan lain sebagainya. Beliau mengatakan Adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari masyarakat atau daerah yang dianggap memiliki nilai dan dijunjung serta di patuhi masyarakat pendukungnya. Adat istiadat merupakan ciri khas suatu daerah yang melekat sejak dahulu kala dalam diri masyarakat yang melakukannya.

Adapun pakian pengantin suku melayu bengkulu terdiri atas pakaian pengantin pria dan pakaian pengantin wanita. Pakaian pengantin wanita terdiri atas kain lecap benang, kebaya panjang bertabur, kain glamor dan gelang, serta mengenakan singal atau perhiasan kepala (mahkota). Pengantin wanita juga memakai hiasan berupa kalung dan gelang, serta sepatu dengan kaos kaki sebagai alas kakinya.

Pakaian adat daerah adalah pakaian yang lazim dikenakan oleh suku bangsa atau penduduk suatu daerah dan merupakan ciri khas suku bangsa atau penduduk daerah tersebut. Pakaian adat biasanya dikenakan pada saat penyelenggaraan upacara-upacara adat atau pesta adat, misalnya pada saat upacara perkawinan dan penyambutan tamu agung. Masyarakat Bengkulu yang terdiri dari beragam suku bangsa masing-masing suku bangsa tersebut memiliki pakaian adat sendiri-sendiri. Adapun perhiasan kepala pakaian pengantin adat provinsi Bengkulu.

  • Sangul sikek:
  • Tangkai bunga mas
  • Kembang intan
  • Sunting burung
  • Seuntai rago-rago
  • Tusuk konde (kondai) balon permata intan

Workshop Konservasi Koleksi Museum Negeri Bengkulu

Sahabat Dikbud,

Salam Museum dihatiku!

Museum adalah suatu lembaga atau tempat perawatan, penyimpanan dan penelitian benda cagar budaya atau benda sejarah budaya dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat melalui pameran atau sosialisasi.

Pada tanggal 26 Oktober 2022 Museum Negeri Bengkulu melaksanakan kegiatan Workshop Konservasi Koleksi Museum Negeri Bengkulu. Kegiatan ini dilakukan di Aula Museum Negeri Bengkulu, peserta workshop sendiri terdiri dari mahasiswa dari berbagai perwakilan Universitas yang ada di Bengkulu, beberapa dari UPTD dibawah naungan Dinas Pendididkan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu dan masyarakat umum.

Pemateri kali ini dari pihak museum sendiri yaitu bapak Hansen dan bapak Wimmy Hartawan, M.Cs dia seorang dosen yang akan menjelaskan konservasi koleksi keris.

Adapun tujuan utama museum adalah

  • Mengamankan koleksi sejarah budaya dari kerusakan maupun kepunahan.
  • Memelihara dan merawat koleksi dari kerusakan alamiah dengan perawatan preventif (pencegahan) dan kuratif (perawatan) sesuai standar teknis museum.
  • Melakukan penelitian ilmiah koleksi dan menyebarluaskan hasil penelitian kepada masyarakat.
  • Melaksanakan penyimpanan dan panyajian koleksi melalui pameran dan sosialisasi dalam bentuk informasi.
  • Melakukan pengelolaan administrasi koleksi: dokumentasi, registrasi, inventarisasi, katalogisasi dan lebeling serta penyempurnaan data koleksi dan display pameran.

Ruang lingkup dari museum itu sendiri antara lain yaitu pengelolaan fisik dan pengelolaan non fisik, seperti:

  1. Pegelolaan fisik adalah upaya mempertahankan koleksi melalui pemeliharaan baik bersifat preventif atau pencegahan dan kuratif atau perawatan agar selalu dalam kondisi baik sehinga bisa bertahan lebih lama, penyimpanan dan penyajian koleksi.
  2. Pengelolaan non fisik adalah pengelolaan administrasi koleksi. Mencakup dokumentasi, registrasi, inventarisasi, katalogisasi, labelling dan pembaruan data.

Konservasi adalah perlakuan penyelamatan, pemeliharaan dan pengawasan benda-benda koleksi  yang mempunyai nilai sejarah, budaya dan ilmiah dari kerusakan alam, mikro organisme dan manusia.

Pendahuluan konservasi dapat berupa:

pembersihan, pencucian, pengobatan, pengawetan, perbaikan, dan konsolidasi yang pada intinya tindakan ini dapat menghambat proses kerusakan lebih lanjut. Kemudian petugas perawatan dan pemeliharaan koleksi disebut konservator. Konservasi berasal dari kata conservation yang artinya perawatan atau pemeliharaan alam, namun dalam perkembangannya secara luas konservator diartikan sebagai kegiatan merawat, memelihara dan mengawetkan suatu benda.

Di dalam konservasi terdapat beberapa faktor atau agen-agen yang dapat merusak koleksi seperti dapat kita lihat pada gambar di bawah ini ada 10 agen deteriorasi koleksi atau penyebab kerusakan koleksi.

Pemateri kedua yaitu bapak Wimmy Hartawan, M.Cs yang akan menjelaskan tentang “Konservasi Terhadap Temuan Pusaka Keris/Tosan Aji”. Dia mengatakan bahwa pusaka adalah sebuah benda yang sangat dihormati menurut adat maupun kepercayaan berbagai suku ditiap negara

Secara garis besar benda pusaka memiliki identitas suku ras berdasarkan garapan / bentuk. Penyelamatan pusaka dalam kondisi berkarat/korosi tidak boleh merusak bahkan mengurangi nilai estetik dari pusaka itu sebab akan menjadikan benda tersebut hilang nilai dari kebendaannya.

Berikut ini adalah peralatan atau proses yang dilarang atau harus dihindari pada saat perawatan benda pusaka seperti keris:

  • Pemanas/Pembakaran, solusi mengganti proses pembakaran antara lain;
  • Elektrolisis dengan larutan bersoda (Basa)
  • Sabun Cuci Piring Krim
  • Sabun Cuci Piring Jeruk Nipis
  • Menggerinda dengan mesin
  • Menggerinda Manual/Kikir tangan
  • Mengamplas kasar, umumnya amplas dibawah kerapatan 5000 (Lima Ribu), solusinya dengan menggunakan abu merang atau abu gosok.

Benturan dengan benda logam,  solusinya adalah dengan palu kayu/plastik nilon.

Merawat dan menjamas adalah proses merawat dan menjaga pusaka hingga tetap bebas dari karat hingga terjaga dari kerusakan. Proses merawat pusaka ini mulai dari proses membersihkan dari karat/mutih, mewarangi, hingga meminyaki dan memberi wewangian pada pusaka.

Mencuci pusaka/mutih  syarat mutlak agar pusaka bisa diwarangi dengan baik, adalah bilah harus diputih dengan baik terlebih dulu, setelah terlebih dulu dibersihkan dari berbagai noda, kotoran terutama korosi, salah satu cara tradisional mutih adalah dengan merendam bilah keris dengan air kelapa tua (asam lemah) selama beberapa hari, bergantung kadar kotoran dan karatny,gosok bilah dengan jeruk nipis sehingga menjadi putih keperakan.

Beberapa cara lain adalah dengan menggunkan perasan air jeruk nipis, akan lebih baik dari perasan air jeruk nipis yang sebelumnya buah jeruk tersebut dikupas. Kulit jeruk bisa menyebabkan Logam jenis besi menjadi kemerahan. Perlu dilihat waktu perendaman karena air jeruk ini bisa memakan besi jika terlalu lama direndam.

Cara mutihan yang lebih keras/ ekstrim yaitu dengan larutan citrun atau pembersih porcelain tetapi ini sangat tidak dianjurkan karena bisa membuat logam jenis besi menjadi berpori atau berbintik. Jadi serat besi akan hilang.

Pada saat workshop berlangsung juga ada doorprice atau hadiah bagi para peserta yang berhasil menjawab dan menanyakan pertanyaan, hal ini adalah sebuah apresiasi dari pihak Museum Negeri bengkulu untuk peserta yang aktif dalam kegiatan tersebut. (aw)*

Workshop Aksara Ulu

Sahabat Dikbud,

Hallo Sobat Museum!

 Aksara adalah lambang bahasa lisan yang diwujudkan dalam bentuk visual dengan wujud tertentu yang dapat dirangkaikan menurut sistem tertentu sehingga menjadi tulisan yang bermakna dan berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia yang sepaham atau memiliki bahasa yang sama. Jadi Aksara adalah alat komunikasi tidak langsung artinya pihak yang berkomunikasi tidak berhadapan/bertemu. Museum Negeri Bengkulu pada tanggal 25 Oktober 2022 melaksanakan Workshop Aksara Ulu yang bertempat di Aula Museum Negeri Bengkulu, adapun tujuan dari workshop ini adalah untuk lebih mengenalkan lagi tulisan warisan nenek moyang yang kurang diminati oleh anak-anak sekarang.

Pemateri dari workshop ini adalah Drs. Muhardi, M.Hum dan Heri Sukoco, M.Hum selaku Kasi Koleksi Konservasi dan Preparasi Museum Negeri Bengkulu. Dalam penjelasannya mengenai aksara ulu bapak Muhardi mengatakan bahwa Aksara Ulu atau tulisan Rencong ini tersebar di Sumatera khususnya di daerah Krinci (Jambi), Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung. Aksara ulu ini terdiri dari 23 atau 28 huruf yang jika dirangkai akan menjadi sebuah kata. Budaya aksara (literate culture) juga menjadi tanda lahirnya peradapan baru yang lebih maju dari peradapan tanpa tulisan (illiterate culture).

Di dalam perkembangannya Aksara terdiri dari 4 kelompok besar aksara antara lain:

  1. Aksara Piktograf: berbentuk gambar
    contoh : Hieroglyph Mesir, Cina kuno
  2. Aksara Idiograf: melambangkan objek kongkrit
    contoh : Huruf Cina
  3. Aksara Silabik: melambangkan suku kata (frasa)
    contoh : Palawa, Dewanagari, Jawa, Arab, Katagana, Hiragana, kaganga, dll
  4. Aksara Fonetik: melambangkan fonemcontoh : huruf Latin, Yunani, Rusia dan Gothik

Selain dari melatih peserta untuk membaca dan menulis aksara Ka-Ga-Nga dalam workshop itu juga ada doorprice bagi peserta yang dapat menjawab kuis dari para pemateri. Peserta dari workshop ini adalah mahasiswa dari beberapa Universitas di Bengkulu, Putra-Putri Kebudayaan dan masyarakat umum. (aw)*

Lomba Fashion Show Pakaian Adat Pengantin Bengkulu Tingkat SMA/SMK Se-Provinsi Bengkulu Museum Negeri Bengkulu Tahun 2022

Hallo Sobat Museum !

Pada tanggal 20 Oktober 2022 Museum Negeri Bengkulu melaksanakan lomba Fashion Show Pakaian Adat Pengantin Bengkulu tingkat SMA/SMK Se-Provinsi Bengkulu. Adapun tema kegiatan lomba Fashion Show Pakaian Adat Pengantin Bengkulu tahun ini adalah mencintai dan melestarikan adat budaya Provinsi Bengkulu.

Berikut ini adalah ketentuan peserta kegiatan lomba fashion show pakaian adat pengantin bengkulu :

  • Peserta lomba fashion show pakaian adat Bengkulu adalah siswa/siswi kelas X s.d XII
  • Peserta lomba fashion show pakaian adat Bengkulu memperagakan pakaian adat pengantin Provinsi Bengkulu (pakaian adat dari 9 Kabupaten dan 1 Kota)
  • Peserta lomba fashion show pakaian adat Bengkulu silahkan memilih salah satu pakaian adat pengantin Bengkulu yang akan diperagakan
  • Pakaian pengantin diperagakan menurut adat masing-masing daerah tidak dimodifikasi
  • Terompah atau sandal yang digunakan dalam pakaian adat tertutup
  • Peserta lomba fashion show boleh melakukan bloking panggung pada saat selesai Technical Meeting
  • Peserta lomba fashion show memperagakan pakaian adat selama 5 menit
  • Setiap peserta membuat narasi tentang pakaian yang akan dilombakan kepada pihak panitia
  • Peserta sudah berada di lokasi 30 menit sebelum perlombaan
  • Peserta lomba mengikuti pengambilan nomor pada tanggal 17 Oktober 2022

Pelaksanaan lomba fashion show pakaian adat pengantin Bengkulu akan dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Oktober 2022 pukul 08.00 s.d selesai di Aula Museum Negeri Bengkulu

Juri dalam perlombaan ini adalah Dati Yanim.P.Srikandi, Dewi Lestari dan Hemamalini. Adapun kriteria penilaian yang menjadi patokan para juri adalah

  • Keaslian Pakaian 40 %
  • Keserasian Busana (Ekspresi dan Estetika) 30 %
  • Penampilan 30 %

Pengumuman pemenang lomba Fashion Show Pakaian Adat Pengantin Bengkulu langsung di sampaikan setelah para juri menilai dan memutuskan pada hari itu juga, berikut adalah nama-nama sekolah pemenang:

  • Juara I : SMA N 5 Kota Bengkulu
  • Juara II : SMA N 5 Kota Bengkulu
  • Juara III : SMA N 4 Bengkulu Tengah
  • Harapan I : SMA N 6 Kota Bengkulu
  • Harapan II : SMA N 3 Bengkulu Tengah
  • Harapan III : SMA N 7 Kota Bengkulu
  • Favorit : SMA N 2 Kota Bengkulu

Pembagian hadiah akan dibagikan pada saat penutupan pelaksanaan rangkaian kegiatan-kegiatan lomba pada tanggal 18 November 2022.

Untuk informasi selanjutnya lihat terus update terbaru !

Instagram: @museumnegeri.bengkulu

Facebook: MuseumNegeri Bengkulu

Website:https://dikbud.bengkuluprov.go.id/dinas-pendidikan-dan-kebudayaan-provinsi-bengkulu/museum