Riset Angka Partisipasi Sekolah di RI dari PAUD Sampai Kuliah Turun

Published by TIM WEBSITE DIKBUD on

Riset Angka Partisipasi Sekolah di RI dari PAUD Sampai Kuliah Turun

Kemendikbudristek menyampaikan sejumlah hasil awal penelitian dari program Research on Improving System of Education (RISE). Dalam riset tersebut, diketahui bahwa angka partisipasi pendidikan di Indonesia dari jenjang PAUD hingga kuliah. Berakhir tahun ajaran 2020/2021 tren partisipasi pendidikan di seluruh jenjang pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi mengalami penurunan tingkat partisipasi. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Bapak  Nadiem Makarim mengatakan bahwa riset tersebut dapat membantu pemerintah untuk menentukan kebijakan di masa mendatang. Hasil evaluasi ini akan menjadi pegangan penyusunan aturan dan kebijakan yang lebih tepat sasaran, ungkap bapak Nadim Makarim.

Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan Kemendikbudristek, bapak Anindito Aditomo mengaku Kemdikbudristek mengambil beberapa langkah kebijakan untuk menyesuaikan situasi pandemi COVID-19, seperti penyederhanaan kurikulum. Kemendikbudristek mengambil kebijakan darurat dalam mitigasi pandemi, misalnya penyederhanaan kurikulum, relaksasi syarat kenaikan kelas dan kelulusan, modul-modul literasi dan numerasi untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), bantuan kuota internet, dan pembelajaran guru lewat model pelatihan inovatif yang telah menjangkau ratusan ribu guru di seluruh indonesia, ungkap bapak Anindito Aditomo sementara itu dalam riset yang sama diketahui ada daerah yang menarik. Pasalnya, daerah tersebut tidak menunjukkan adanya penurunan kemampuan belajar para peserta didik.

Menurut peneliti RISE, Delber Lim, kemampuan belajar siswa di kota Bengkulu,  bukittingi, Sumatera Barat tidak mengalami penurunan. Pasalnya, mayoritas orang tua di sana melakukan pendampingan selama belajar dari rumah sejak sebelum pandemi. Oleh karena itu, diketahui bahwa keterlibatan orang tua dalam mendampingi anak belajar selama pandemi memiliki adil yang besar mengurangi dampak PJJ.

Sementara untuk orang tua yang tidak mendampingi anaknya, 30% mengatakan karena mereka tidak memiliki kemampuan mendampingi mayoritas peserta didik mengalami peningkatan hasil belajar selama pandemi, hal ini pun tak berkaitan dengan latar belakang pendidikan orang tua yang berbeda-beda. Namun, hasil pembelajaran siswa dengan orang tua yang berpendidikan lebih rendah tetap di bawah siswa dengan orang tua berpendidikan tinggi.

Categories:

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *