17 Guru di Seluma Terima Tunjangan Khusus

17 Guru di Seluma Terima Tunjangan Khusus

Beberapa desa di Seluma masih memiliki kriteria 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal) dan sekolahnya pun terdapat guru garis depan (GGD) yang memiliki tunjangan khusus sehingga total yang diterima hampir mencapai Rp 8 juta per bulan. Bahkan lebih jika termasuk tunjangan dari daerah.

Guru yang mendapatkan tunjangan khusus sebanyak 17 guru yang mengajar di empat sekolah dan satu PAUD di Semidang Alas Maras, dua SD di Desa Kayu Elang dan Padang Capo, dan satu SMP di Padang Capo.

“Untuk guru yang menerima tunjangan khusus ada 17 guru, nominal tunjangan sama dengan gaji pokok dari Rp 2,5 juta sampai Rp 4 juta,” kata Plt Kepala Disdikbud Kabupaten Seluma, Drs. Supratman, M.Si melalui Bendahara Sigit Budiyanto S.IP, M.AP.

Mereka menerima full 12 bulan dengan diberikan per triwulan. “Kalau tunjungan hanya ada potongan pajak PPh, dan jadi total mereka terima bisa mencapai Rp 8 juta per bulan, belum dan termasuk lainnya,” ujarnya.

Budiyanto menjelaskan kriteria guru penerima tunjangan khusus telah ditetapkan kementerian berdasarkan wilayah yang memang termasuk 3T atau bisa dikatakan akses jalan susah, jaringan tidak ada dan memang benar-benar terluar. “Untuk mereka penerima tunjangan khusus ditetapkan oleh kementerian berdasarkan daerah,” terangnya.

Budiyanto menambahkan guru yang akan ditempatkan di wilayah 3T merupakan penerimaan jalur khusus atau program guru garis depan yang diadakan oleh kementerian langsung berdasarkan wilayah penempatan. “Kalau peneriman guru garis depan atau tunjangan khusus ada tersendiri,” tutupnya.

Sekolah Dilarang Beri Siswa Libur Tambahan

Sekolah Dilarang Beri Siswa Libur Tambahan

Pemerintah kian membatasi pergerakan masyarakat menjelang momen libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Libur anak sekolah pun termasuk yang dikontrol. Hal tersebut disampaikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Surat Edaran (SE) No 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Libur Nataru 2022 dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. SE tersebut ditandatangani langsung oleh Sekjen Kemendikbudristek Suharti pada 1 Desember 2021.

Dalam surat yang ditujukan kepada para gubernur, bupati/wali kota, kepala lembaga layanan pendidikan tinggi, dan pemimpin perguruan tinggi negeri itu, para kepala satuan pendidikan diminta tidak meliburkan secara khusus kegiatan pendidikan di satuan pendidikan selama periode Nataru. Yakni, mulai 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022. Pembagian rapor semester I tahun ajaran 2021–2022 bagi satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah pun diimbau untuk dilakukan pada Januari 2022.

Dikonfirmasi atas hal tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek Jumeri menyampaikan, libur siswa tidak dilarang. Asal, sesuai dengan kalender akademik (kaldik).”Yang dilarang adalah libur tambahan di luar libur semester,” ujarnya saat dikonfirmasi, (3/12).

Pelarangan libur itu juga berlaku pada pendidik dan tenaga kependidikan aparatur sipil negara (ASN). Dalam SE tersebut, kepala satuan pendidikan dilarang memberikan cuti kepada mereka selama periode Nataru.

Tunda Cuti

Ketentuan itu berlaku pula bagi penyelenggara satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat. Mereka diimbau untuk menunda pengambilan cuti bagi pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikannya setelah periode libur Nataru.

”Selain itu, warga satuan pendidikan diimbau untuk tidak bepergian dan tidak pulang kampung ke luar daerah dengan tujuan yang tidak primer atau tidak mendesak selama Nataru,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, SE tersebut juga mengamanatkan agar protokol kesehatan (prokes) diterapkan lebih ketat di satuan pendidikan dengan pendekatan 5M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan. Termasuk pendekatan 3T (testing, tracing, treatment). rakyatbengkulu.com

Dukung Wujudkan Pendidikan di Indonesia tahun 2021.

Dukung Wujudkan Pendidikan di Indonesia tahun 2021.

Salah satu sektor yang sangat terdampak dengan teknologi yang terus berkembang. Baik pemerintah, maupun lembaga pendidikan kini memiliki tanggung jawab untuk wajib menghadirkan ekosistem digital di sekolah dan kampus. Kesuksesan program pendidikan diharapkan untuk dapat mewujudkan pendidikan kelas dunia. Sehingga, nantinya bisa tercipta SDM unggul yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Pendidikan adalah kualitas pendidikan dengan menggunakan teknologi digital, khususnya dalam melaksanakan aktivitas belajar akan menerapkan teknologi. Dengan pendidikan, siswa akan dipersiapkan untuk menghadapi tantangan digital agar dapat bersaing di era globalisasi industri. memiliki peranan penting dalam mewujudkan pendidikan di Indonesia. Pihak sekolah maupun kampus juga harus terus melakukan inovasi agar dapat bersaing di era industri.

Harapannya lembaga pendidikan dapat mencetak sumber daya manusia unggul berstandar nasional yang mewujudkan pendidikan di Indonesia, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Teknologi untuk Murid

Demi mendukung kelancaran program pendidikan, pihak sekolah dapat menjalankan program satu anak satu laptop yakni dengan memberikan fasilitas laptop kepada seluruh peserta didik.

Agar program tersebut dapat terlaksana dengan maksimal, sekolah bisa memberikan bantuan cicilan pembelian laptop kepada orangtua murid.

Selain dapat mendukung kegiatan belajar murid, di berikan  fasilitas cicilan laptop dari sekolah juga dapat meringankan beban orangtua karena tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar sekaligus untuk membeli laptop.

Untuk memenuhi seluruh kebutuhan belajar murid dan guru, khususnya sekolah swasta, bisa mengajukan pendanaan di Pintek dengan melakukan pengadaan peralatan pembelajaran ke vendor pendidikan dengan mudah dan tanpa agunan.

  1. Memberikan Pelatihan untuk Para Pengajar

Pengajar seperti guru ataupun dosen memiliki peran penting dalam melaksanakan pembelajaran. Di era digital seperti sekarang, penting bagi setiap pengajar untuk dapat menguasai perangkat digital demi proses mengajar yang efektif.

Memberi pelatihan kepada para pengajar diharapkan dapat membantu mereka lebih produktif dan kreatif. Terutama, saat melaksanakan metode belajar online atau e-learning yang mengharuskan pengajar memiliki kemampuan di bidang teknologi.

Pasalnya, guru dituntut harus menguasai teknologi pembelajaran berbasis online meliputi ketiga jenis pemanfaatan teknologi, baik sebagai media, sumber belajar maupun sebagai alat peraga.

Namun, keberhasilan kegiatan belajar mengajar juga harus didukung dengan fasilitas teknologi yang memadai untuk para pengajar, seperti laptop dengan kualitas yang sesuai dengan standar pembelajaran hingga koneksi internet yang stabil dan cepat.

Dengan dukungan tersebut, maka pelaksanaan pembelajaran di sekolah tentu akan berjalan lebih optimal sekaligus membuat siswa lebih nyaman dan tidak jenuh saat belajar karena, penyampaian materi pelajaran melalui teknologi akan jauh lebih menarik.

  1. Mengembangkan Infrastruktur Sekolah

Keberhasilan pendidikan tak bisa dipungkiri juga bergantung pada aspek infrastruktur, seperti ruang komputer, sistem informasi sekolah, dan lain sebagainya. Sayangnya, tak sedikit institusi pendidikan yang kesulitan memenuhi standar infrastruktur pendidikannya.

Misal, fasilitas komputer di sekolah yang kualitasnya masih jauh dari standar untuk menunjang platform teknologi pendidikan. Bisa juga sistem informasi lembaga pendidikan belum dapat diakses oleh siswa dan orangtua.

Selain itu, sekolah juga perlu melakukan peningkatan sistem manajemen keuangan secara online. Hal tersebut bertujuan agar laporan sekolah dapat terlaksana secara akurat, transparan dan akuntabel.

Pasalnya, manajemen keuangan merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menentukan berjalannya kegiatan pendidikan sekolah. Tujuannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan pendanaan yang berhubungan dengan kegiatan sekolah, diupayakan pengadaannya, dibukukan dengan akurat, transparan dan dapat digunakan untuk mendapatkan akses pendanaan sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan program sekolah dengan efisien dan efektif.

Dengan adanya manajemen keuangan yang jelas dan akurat, maka kegiatan belajar mengajar di sekolah akan terlaksana dengan baik dan maksimal. Untuk itu, lembaga pendidikan harus dapat melakukan pengembangan demi memenuhi kebutuhan pendidikan yang relevan dengan zaman. Kendati demikian, hal ini tidak bisa dengan mudah dipenuhi karena sering kali menemui kendala keterbatasan dana.

Pemenuhan infrastruktur memang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Walau begitu, Anda tak perlu khawatir karena pepatah pun mengatakan Banyak Jalan Menuju Romah. Artinya, banyak cara yang bisa dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk mendapatkan dana yang memadai demi terwujudnya pendidikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengajukan pendanaan melalui perusahaan fintech terpercaya. Selain itu, sebagai perusahaan yang sudah memiliki izin, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bersama PT Tataskola Teknologi Indonesia menawarkan layanan sistem manajemen keuangan sekolah secara gratis untuk sekolah-sekolah di Indonesia.

Sebagai gambaran, program sosial Tata Skola dapat digunakan untuk mempermudah komunikasi antara sekolah dengan orangtua. Melalui Tata Skolah, orang tua murid bisa lebih mudah menerima tagihan dan dapat membayar menggunakan berbagai metode pembayaran. Pencatatan pun dapat dilakukan secara otomatis maupun manual sehingga dapat digunakan dengan mudah bagi penanggung jawab Tata Usaha, Bendahara, dan Kepala Sekolah.

Sementara itu, institusi pendidikan juga mengajukan pendanaan untuk meningkatkan infrastruktur melalui Pendanaan Modal Kerja atau Working Capital. Lewat layanan ini, institusi pendidikan bisa mendapatkan pendanaan mulai dari 20 juta hingga miliaran rupiah dengan tenor mencapai 24 bulan.

Riset Angka Partisipasi Sekolah di RI dari PAUD Sampai Kuliah Turun

Riset Angka Partisipasi Sekolah di RI dari PAUD Sampai Kuliah Turun

Kemendikbudristek menyampaikan sejumlah hasil awal penelitian dari program Research on Improving System of Education (RISE). Dalam riset tersebut, diketahui bahwa angka partisipasi pendidikan di Indonesia dari jenjang PAUD hingga kuliah. Berakhir tahun ajaran 2020/2021 tren partisipasi pendidikan di seluruh jenjang pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi mengalami penurunan tingkat partisipasi. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Bapak  Nadiem Makarim mengatakan bahwa riset tersebut dapat membantu pemerintah untuk menentukan kebijakan di masa mendatang. Hasil evaluasi ini akan menjadi pegangan penyusunan aturan dan kebijakan yang lebih tepat sasaran, ungkap bapak Nadim Makarim.

Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan Kemendikbudristek, bapak Anindito Aditomo mengaku Kemdikbudristek mengambil beberapa langkah kebijakan untuk menyesuaikan situasi pandemi COVID-19, seperti penyederhanaan kurikulum. Kemendikbudristek mengambil kebijakan darurat dalam mitigasi pandemi, misalnya penyederhanaan kurikulum, relaksasi syarat kenaikan kelas dan kelulusan, modul-modul literasi dan numerasi untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), bantuan kuota internet, dan pembelajaran guru lewat model pelatihan inovatif yang telah menjangkau ratusan ribu guru di seluruh indonesia, ungkap bapak Anindito Aditomo sementara itu dalam riset yang sama diketahui ada daerah yang menarik. Pasalnya, daerah tersebut tidak menunjukkan adanya penurunan kemampuan belajar para peserta didik.

Menurut peneliti RISE, Delber Lim, kemampuan belajar siswa di kota Bengkulu,  bukittingi, Sumatera Barat tidak mengalami penurunan. Pasalnya, mayoritas orang tua di sana melakukan pendampingan selama belajar dari rumah sejak sebelum pandemi. Oleh karena itu, diketahui bahwa keterlibatan orang tua dalam mendampingi anak belajar selama pandemi memiliki adil yang besar mengurangi dampak PJJ.

Sementara untuk orang tua yang tidak mendampingi anaknya, 30% mengatakan karena mereka tidak memiliki kemampuan mendampingi mayoritas peserta didik mengalami peningkatan hasil belajar selama pandemi, hal ini pun tak berkaitan dengan latar belakang pendidikan orang tua yang berbeda-beda. Namun, hasil pembelajaran siswa dengan orang tua yang berpendidikan lebih rendah tetap di bawah siswa dengan orang tua berpendidikan tinggi.

Mempersiapkan Pemuda Menuju Usia Emas 2045 Untuk Bengkulu Berkemajuan

Mempersiapkan Pemuda Menuju Usia Emas 2045 Untuk Bengkulu Berkemajuan

DPD AMPI (Dewan Pimpinan daerah Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) Mennyelenggarakan Kegiatan ‘Mempersiapkan Pemuda Menuju usia emas 2045 Untuk bengkulu maju” bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Drs, Eri Yulian Hidayat, M.Pd  ssebagai Narasumber pada acara tersebut,

“Dalam menghadapi era digitalisasi, globalisasi yang semakin maju, kita sudah harus membuka ide-ide baru, gagasan-gagasan baru karena bangsa indonesia di tahun 2045 ke atas, akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia”, ujarnya

“Kami di bidang pendidikan juga saling bersinergi untuk mensingkronkan kurikulum dengan dunia usaha.

Webinar Kemdikbudristek Tentang Pengarusutamaan Gender bagi OPD

Webinar Kemdikbudristek Tentang Pengarusutamaan Gender bagi OPD

Selasa, 14 Desember 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengadakan Webinar Pengarusutamaan Gender (PUG) bagi OPD (Organisasi Perangkat Daerah) 

Dalam hal ini, Seluruh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, Kabupaten/Kota di undang secara daring melalui Zoom Meeting,

PUG di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota sangat bervariasi, Berdasarkan hasil evaluasi PUG di tahun 2020, Kualitas PUG di tingkat provinsi sebesar 64,7%, sementara di tingkat Kabupaten kota sebesar 37,5%, kondisi ini menuntut adanya langkah langkah strategis, 

Alasan diadakannya Webinar Ini dikarenakan agar meningkatkan kualitas pelembagaan PUG sehingga terbit kekuatan berupa Peraturan Gubernur atau Peraturan Daerah di daerah masing-masing,