Gubernur Rohidin Mendapat Penghargaan Dwija Praja Nugraha 2021

Published by TIM WEBSITE DIKBUD on

Gubernur Rohidin mendapat Penghargaan Dwija Praja Nugraha 2021

Anugerah Dwija Praja Nugraha diberikan sebagai penghargaan tertinggi para guru kepada kepala daerah yang memiliki perhatian dan komitmen sangat tinggi, terhadap peningkatan mutu pendidikan, pengembangan profesi dan kesejahteraan guru serta PGRI wilayahnya.

Pemberian penghargaan kepada Gubernur Rohidin Mersyah dilakukan oleh Ketua Umum PB PGRI, Prof Dr.Unifah Rosyidi, M.Pd secara daring. Gubernur Bengkulu Rohidin Mesyah menjadi salah satu penerima anugerah Dwija Praja Nugraha Tahun 2021 berdasarkan Keputusan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia bersama dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta beberapa bupati dan walikota dari provinsi lainnya.

Pada Jum’at (19/11) lalu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menerima kunjungan kerja Wakil Sekretaris Jenderal PB PGRI Jejen Musfah didamping Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu berserta PGRI Provinsi Bengkulu di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu.

Jejen Musfah menyampaikan bahwa Provinsi Bengkulu memenuhi semua 15 indikator berdasarkan hasil tim penilai dan verifikasi yang dilakukan oleh PB PGRI antara lain program terkait penanganan Covid-19, kebijakan alokasi APBD untuk pendidikan sejak 2019, penyaluran beasiswa, peningkatan kompetensi tenaga pendidik, peningkatan kesejahteraan GTT/PTT dan lain sebagainya.

Penghargaan ini diberikan pada puncak peringatan HUT Ke-76 PGRI dan Hari Guru Nasional 2021 bertempat di Gedung Guru Indonesia, Jalan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu (27/11/2021). Acara ini juga diselenggarakan secara virtual dan siaran ulang bisa disaksikan melalui youtube PB PGRI Official.

Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya secara daring menyampaikan apresiasi yang setinggi-tinggi kepada seluruh guru di pelosok negeri atas kerja keras dan dedikasi, terutama saat menghadapi tantangan yang sangat berat pandemi Covid-19. Para gruru tetap bersemangat mendidik para siswa dengan mencoba  berbagai cara baru agar proses pembelajaran tetap berlangsung.

Lanjut Presiden Joko Widodo “Kebijakan merdeka pelajar harus dimanfaatkan secara maksimal. Program sekolah penggerak diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, inklusif, dan menyenangkan. Dengan adanya program guru penggerak mendorong transformasi pendidikan di Indonesia dengan semakin meningkatkan kualitas guru untuk mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa”

“Pembelajaran secara tatap muka sudah bisa dimulai. Meskipun demikian kita harus tetap waspada. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus dimulai dengan penuh kehati-hatian. Penggunaan teknologi digital yang dipercepat oleh pandemi ini harus terus dilanjutkan. Saya mengharapkan semua sekolah merancang hybrid learning yang metode pembelajarannya menggunakan kombinasi luring dan daring. Kita harus membuat materi dan metode pembelajaran yang lebih menarik tidak kalah menarik dengan apa yang ada di sosial media serta lebih peka terhadap perkembangan masa depan.” Kata Presiden Joko Widodo.

Mas menteri Nadiem Anwar Makariem dalam sambutanya juga mengucapkan terima kasih kepada PGRI karena sudah menjadi rumah bagi guru-guru dari penjuru negeri untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Perkembangan zaman menuntut guru-guru tidak hanya untuk mengabdi, tetapi mampu menjalankan tugasnya secara profesional. PGRI juga menjadi organisasi profesi guru yang mendorong lahirnya generasi pendidik yang unggul dan tangguh. Berkat Ibu dan Bapak Guru PGRI yang tangguh, kita semua bisa berhasil melalui masa pandemi yang penuh tantangan.

Categories:

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *