Dalam Rangka HUT Ke-53 Provinsi Bengkulu, Pemprov dan Dikbud Mengadakan Pagelaran Wayang Kulit Provinsi Bengkulu

Published by TIM WEBSITE DIKBUD on

Dalam Rangka HUT Ke-53 Provinsi Bengkulu, Pemprov dan Dikbud Mengadakan Pagelaran Wayang Kulit Provinsi Bengkulu

Cerita dalam wayang adalah refleksi kehidupan. Sifat/karakter setiap tokoh wayang dan ceritanya menggambarkan sifat dan kehidupan manusia. Pada cerita wayang selalu ada nilai-nilai filosofis, religius dan pesan moral. Pagelaran Wayang Kulit di Provinsi Bengkulu rutin diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu dalam rangka HUT Ke-53 Provinsi Bengkulu di Halaman Balai Raya Semarak Bengkulu, Selasa (09/11) malam

Pembukaan Pagelaran Wayang Kulit ini ditandai dengan pemukulan Gong oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan penyerahan Wayang Kulit dari Dalang Ki Wido Seno Aji kepada Gubernur Rohidin sebagai bentuk terima kasih dan apresiasi masyarakat Jawa Bengkulu.

Beberapa anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri, para Asisten Setda Provinsi Bengkulu dan beberapa Kepala OPD di jajaran Pemprov Bengkulu juga tampak hadir pada Pagelaran Wayang Kulit lakon “Kresno Sinungging”.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah didampingi Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah dan Kapolda Bengkulu Irjen Pol Guntur Setyanyo dalam sambutannya mengingatkan bahwa Seni wayang merupakan warisan budaya dunia yang sudah ditetapkan oleh UNESCO, sehingga menjadi kewajiban kita semua menjaga serta melestarikan Wayang.

“Pagelaran wayang kulit ini menjadi lebih spesial dikarenakan ada perpaduan alat musik Dol khas Bengkulu dan alat musik khas Jawa Gamelan serta dimainkan oleh pemain multi etnis. Pagelaran seni ini memiliki banyak nilai-nilai kebaikan. Dibalut secara harmonis, sehingga semakin cinta tanah air dan bersatu,” ungkap Gubernur Rohidin.

Suharto sebagai Tokoh Masyarakat Seni Jawa Provinsi Bengkulu menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur dan Wagub Bengkulu beserta jajaran telah mendukung terlaksananya Pagelaran Wayang Kulit ini.

“Banyak dari negara lain seperti AS, Korea, Filipina dan lain-lain yang jauh datang mempelajari seni Wayang Kulit ke Pulau Jawa. Kita sebagai masayarakat Indonesia harus selalu melestarikan seni budaya ini agar tetap hidup sebagai alat persatu dan menjaga NKRI,” ungkap Suharto.

Categories:

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *