Sebanyak 25 Pejabat Di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Dilantik

Sebanyak 25 Pejabat Di Lingkunan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Dilantik

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu melantik 25 Pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu .

“Kita Harus Berpegang Teguh, karna kita sudah diberi mandat untuk melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan tugas kita masing masing yang telah diamanahkan pimpinan” ujar Kadis Dikbud.

Berikut daftar nama pejabat yang dilantik yaitu :1

  1. Salmi, S.Pd jabatan baru Kabid PPK Dikbud Prov.Bengkulu
  2. Adang Parlindungan, S.H jabatan baru Kabid Kebudayaan Dikbud Prov.Bengkulu
  3. Sujarwo, M.Pd jabatan baru Kasubbag Umum, Keuangan dan Perlengkapan Dikbud Prov.Bengkulu
  4. Murni, S.E jabatan baru Kasi Bid.Ketenagaan Dikbud Prov.Bengkulu
  5. Yunita Fitriyani, S.Pd., M.Pd jabatan baru Kasi Sarpras Bid.Ketenagaan Dikbud Prov.Bengkulu
  6. Sidarta Gautama, S.Pd jabatan baru Kasubbag TU UPTD PPK Dikbud Prov.Bengkulu
  7. Sumarno, S.Sos., M.Si jabatan baru Kasi Pelayanan Pendidikan UPTD PPK Dikbud Prov.Bengkulu
  8. Androva Sarimuda Wasta, S.E jabatan baru Kasi Evaluasi dan Pengelolaan E-Layanan UPTD TIKPK Dikbud Prov.Bengkulu
  9. Eprilia Purwanti, M.H jabatan baru Kacabdin Wil.I Bengkulu Utara
  10. Johan Arifin, S.H jabatan baru Kacabdin Wil.VII Kepahiang
  11. Bambang Erawan, S.Sos jabatan baru Kacabdin Wil.VIII Bengkulu Tengah
  12. Nolan Dahri, S.STP., M.Si jabatan baru Kasi SMA dan Kelompok Belajar Paket C Cabdin Wil.VII Kepahiang
  13. Sauqani, S.H jabatan baru Kasi SMK dan Pendidikan Khusus Cabdin Wil.VIII Bengkulu Tengah
  14. Deri Pratama Saputra, S.STP jabatan baru Kasubbag TU Cabdin Wil.VIII Bengkulu Tengah
  15. Miksen Androludi, S.Si.T., M.Si jabatan baru Kasi SMK dan Pendidikan Khusus Cabdin Wil.I Bengkulu Utara
  16. Nazarman, S.Pd jabatan baru Kasi SMA dan Kelompok Belajar Paket C Cabdin Wil.VI Seluma
  17. Syamsi Kamaria, S.H jabatan baru Kasi SMA dan Kelompok Belajar Paket C Cabdin Wil.VIII Bengkulu Tengah
  18. Teguh Prasetyo jabatan baru Kasi SMA dan Kelompok Belajar Paket C Cabdin Wil.V Lebong
  19. Nurhasanah, S.E jabatan baru Kasi SMK dan Pendidikan Khusus Cabdin Wil.V Lebong
  20. Dismawati, S.Ag jabatan baru Kasi SMK dan Pendidikan Khusus Cabdin Wil.IX Bintuhan
  21. Sapiah Susanti, S.Pd jabatan baru Kasubbag TU Cabdin Wil.IX Bintuhan
  22. Emron, S.H jabatan baru Kasubbag TU Cabdin Wil.III Bengkulu Selatan
  23. Yuki Irianto, S.Pd.I jabatan baru Kasubbag TU SMKN 5 Kota Bengkulu
  24. Fahrul Rozi, S.Pd jabatan baru Kasubbag TU SMAN 5 Kota Bengkulu
  25. Agustina, S.Pd jabatan baru Kasubbag TU SMAN 10 Kota Bengkulu

Gubernur Bersama Sekdis Dikbud Tinjau PTMT di Kab. Rejang Lebong

Gubernur Bersama Sekdis Dikbud Tinjau PTMT di Kab. Rejang Lebong

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Syahjudin, Meninjau Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di beberapa sekolah di Kab. Rejang Lebong.

“Proses pembelajaran tatap muka kita pantau sudah mulai berlangsung secara bertahap namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, baik penggunaan masker, cuci tangan dan seterusnya. Dan semua sekolah yang dipantau, penerapannya baru 50 persen (satu hari sekolah, satu hari belajar dirumah) siswa secara bergantian ke sekolah,” ujar Rohidin usai tinjau SMAN 1 Rejang Lebong.

Di samping itu, Rohidin pun mengimbau agar para Dewan Guru tetap membangun rasa optimis dan semangat kepada siswa/wi agar terus berprestasi di masa pandemi. Kemudian, Guru juga perlu memiliki wawasan pemahaman akan pentingnya vaksinasi untuk menekan laju COVID-19.

“Semangat dan rasa optimis perlu terus dibangun kepada siswa/i agar tetap melahirkan prestasi baik di akademik maupun non akademik. Guru juga perlu memberikan edukasi akan pentingnya melakukan vaksinasi,” terang Rohidin.

Terakhir, Gubernur mengingatkan kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan walaupun tren kasus COVID-19 saat ini terus melandai setiap harinya. Tak lupa, masyarakat juga perlu melakukan vaksinasi dengan mendatangi pusat layanan kesehatan yang sudah disediakan pemerintah.

“Wabah covid memang semakin melandai, rumah sakit juga sudah mulai kosong begitupun kasus konfirmasi positif harian juga kadang Nol. Tapi ingat, jangan abai tetap patuhi protokol kesehatan. Dan yang paling penting, datangi tempat-tempat vaksinasi agar kita terlindungi dari wabah Covid,” tutup Gubernur.

Sementara itu, Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi mengungkapkan dengan memantau langsung kelapangan tentu dapat mengetahui sejauh mana pembelajaran tatap muka berlangsung dan langkah apa selanjutnya yang akan diambil setelahnya.

“Tadi kita lihat, siswa/i dengan semangat mengikuti proses belajar mengajar. Bahkan ada juga tadi yang mengatakan sudah bosan belajar secara daring. Tentu kita terus lakukan evaluasi, agar pembelajaran tatap muka terus berlangsung namun tetap terapkan prokes,” ungkap Bupati.

Untuk diketahui Gubernur dan Bupati, meninjau 3 sekolah sesuai tingkatan mulai dari SDN 1 Rejang Lebong, SMPN 1 Rejang Lebong dan SMAN 1 Rejang Lebong

Hari Museum Nasional

Hari Museum Nasional

Hari Museum Nasional diperingati setiap 12 Oktober. Hari Museum Nasional 2021 jatuh pada Selasa (12/10/2021). Sejarah Hari Museum Nasional berawal dari Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama di Yogyakarta pada tanggal 12-14 Oktober 1962 dan menghasilkan 10 resolusi penting bagi permuseuman. Selanjutnya, penetapan tanggal hari museum berdasarkan pertemuan MMI di kota Malang, Jawa Timur pada tanggal 26-28 Mei 2015.

Pertemuan tersebut dihadiri 250 pengelola Museum di Indonesia. Pertemuan itu juga membahas isu-isu dan paradigma baru dalam dunia permuseuman untuk kemajuan museum. Menurut situs web Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hari Museum Nasional dibuat agar pengelola museum bisa memberikan pelayanan terbaik dan inovasi bagi kemajuan museum. Museum juga diharapkan menampilkan koleksi-koleksi terbainya untuk menarik pengunjung.

Sejarah Hari Museum Nasional 12 Oktober Sebelum kongres MMI, Indonesia tidak memiliki tanggal khusus untuk perayaan hari museum. Kemudian tersebutlah pencanangan Hari Museum Indonesia yang berawal dari kegiatan diskusi di Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, pada April 2015.

Pada kegiatan diskusi tersebut, diundang sejumlah narasumber, seperti kepala museum, pemerhati kebudayaan, pemerhati museum, komunitas, dosen, dan asosiasi museum. Masing-masing narasumber mengemukakan tanggal yang dianggap bersejarah bagi dunia permuseuman Indonesia. Tanggal 12 Oktober dipilih karena bertepatan dengan Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama di Yogyakarta pada tahun 1962. Dunia permuseuman di Indonesia pun akhirnya memiliki tanggal sendiri dalam perayaan hari museum yaitu tanggal 12 Oktober.

Peristiwa MMI dianggap sebagai peristiwa penting dalam dunia permuseuman Indonesia. Setelah 17 tahun Indonesia merdeka, perhatian terhadap perkembangan permuseuman Indonesia mulai menggeliat. Salah satu bentuk perhatian itu adalah datangnya gagasan dari sejumlah tokoh, pendiri, dan pemerhati museum untuk menyelenggarakan Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama pad 12-14 Oktober 1962 di Yogyakarta. MMI pertama dihadiri sekitar 40 orang, yang terdiri dari unsur pimpinan dan tokoh museum, pemerhati, dan pecinta museum. Acara tersebut juga dihadiri oleh Drs. Moh. Amir Sutaarga yang dikenal sebagai ‘Bapak Permuseuman Indonesia’.

Dari kegiatan tersebut telah dihasilkan sejumlah resolusi penting yang menjadi tonggak sejarah museum di Indonesia. Sepuluh resolusi MMI pertama itu menjadi landasan kerja pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan museum di Indonesia. Sepuluh resolusi ini dinilai sangat kuat historisnya bagi kemajuan permuseuman di Indonesia. Berikut 10 resolusi dalam Musyawarah Museum Indonesia yang pertama:

  1. Resolusi tentang perlunya undang-undang tentang permuseuman.
  2. Resolusi pembentukan Badan Musyawarah Museum Indonesia.
  3. Resolusi pembentukan National Committee of ICOM.
  4. Resolusi mengenai desakan agar terutama Pemerintah meningkatkan pemberian bantuan kepada museum-museum yang telah ada.
  5. Resolusi penambahan jumlah museum.
  6. Resolusi agar diadakan Musyawarah Museum Seluruh Indonesia II pada tahun 1965 di Jakarta.
  7. Resolusi tentang pembinaan dan pendidikan macam-macam tenaga museum, melalui kursus-kursus aplikasi, upgrading-courses dan menyokong pikiran pendirian suatu akademi dinas di bidang museologi.
  8. Resolusi agar museologi masuk ke dalam kurikulum universitas.
  9. Resolusi agar museum secara aktif berfungsi untuk kepentingan sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan agama.
  10. Resolusi agar museum dijadikan alat penggalang persahabatan bangsa-bangsa serta membantu perkembangan kebudayaan dunia.

Sepuluh resolusi tersebut menunjukkan peristiwa MMI memiliki nilai sejarah yang penting bagi dunia permuseuman Indonesia.

Sumber:https://tirto.id/hari-museum-nasional-12-oktober-2021-sejarah-dan-tujuan-peringatan-gkh6

Penulis: Dipna Videlia Putsanra